Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Sutradara Jelaskan Film 'Deadpool & Wolverine' Tak Hanya untuk Penggemar Berat
Umum
24 jam yang lalu
Sutradara Jelaskan Film Deadpool & Wolverine Tak Hanya untuk Penggemar Berat
2
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
Umum
23 jam yang lalu
Anne Hathaway Ungkap Kini Bersih dari Alkohol
3
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
11 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
4
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
Umum
23 jam yang lalu
Rihanna Siap Tampil Sederhana di Karpet Merah Met Gala 2024
5
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
2 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Zulhasan Minta Umat Islam Hindari Politik Gincu: Pakailah Politik Garam

Zulhasan Minta Umat Islam Hindari Politik Gincu: Pakailah Politik Garam
Kamis, 07 Juni 2018 15:58 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
YOGYAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan (Zulhasan) mengungkapkan bahwa kiprah dan peran umat Islam dalam sejarah perjuangan bangsa sangat luar biasa.

Pekikan takbir adalah penyemangat dalam berjuang sampai fatwa jihad oleh Hadratus Syekh Hasyim As'ari dalam berjuang melawan penjajah serta mosi integral Mohammad Natsir adalah fakta kiprah yang nyata.

Kiprah dan peran Islam dalam mengisi kemerdekaan dalam konteks kekinian juga harus sama kuatnya dengan kiprah jaman perjuangan. Jika ingin kehidupan berbangsa dan bernegara itu pilar utamanya adalah nilai-nilai Islam dalam wadah demokrasi Pancasila dan NKRI gunakanlah isyarat Buya Hamka yakni hindari politik gincu tapi pakai politik garam, bukan cuma warna tapi rasa.

Hal tersebut diungkapkan Zulhasan dalam perbincangan dan diskusi dihadapan para pengajar dan ratusan santri/santriwati Ponpes Budi Mulia Yogyakarta dalam rangka acara Pengajian I'tikaf Ramadhan ke 36, di Masjid Abubakar, Pondok Pesantren Budi Mulia, Yogyakarta, Kamis (7/6/2018) bertema 'Islam Sebagai Pilar Utama Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara'.

"Tapi, sayangnya banyak juga kita yang memakai politik gak mau tau, nurut aja, ikut aja, terserah aja. Kalau ingin nilai Islam masuk mewarnai bangsa ya upayakan secara riil dengan sungguh-sungguh, rebut dengan cara yang demokratis dan baik sesuai ajaran Islam," katanya.

Sebab, lanjut Zulhasan, jika politik 'gak mau tau' itu terjadi maka yang akan muncul adalah oknum penguasa-penguasa yang korup, menghalalkan segala cara dan pada akhirnya akan muncul kesengsaraan rakyat, ketidakdilan, kesenjangan dan gaduh. Padahal, demokrasi Pancasila seharusnya menghasilkan kesetaraan, keadilan dan harmoni yang sesuai nilai-nilai Islam.

"Fakta, banyak sekali negara yang memakai Islam hanya sebagai gincu/warna tapi tidak dengan nilai-nilainya dan malah ada negara-negara seperti Amerika Serikat yang tidak menggunakan Islam tapi malah memakai nilai-nilai Islam seperti kebebasan dalam berpendapat, bebas menyampaikan pikiran, bebas dari rasa takut, bebas dari lapar dan negaranya maju," ungkapnya.

Maka dari itulah, Zulkifli Hasan berharap dalam konteks kekinian, seluruh umat Islam Indonesia memaksimalkan kekuatan Islam dan dikonversikan menjadi kekuatan politik, kekuatan ekonomi serta mengaktualisasikan nilai-nilai Islam dalam negara yang berdemokrasi Pancasila.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/