Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
18 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
18 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
3
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
17 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
18 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
6
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
Sumatera Barat
1 jam yang lalu
Semangat Claudia Scheunemann untuk Garuda Pertiwi
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Olahraga

Menpora Akan Ubah Nama Gelora Bung Karno jadi Blibli Arena, Ketua MSBI Protes

Menpora Akan Ubah Nama Gelora Bung Karno jadi Blibli Arena, Ketua MSBI Protes
Sabtu, 12 Mei 2018 11:54 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Ketua Umum Masyarakat Sepak Bola Seluruh Indonesia (MSBI), Sarman mempertanyakan adanya rencana perubahan nama Stadion Istora Gelora Bung Karno menjadi Blibli Arena.

Pasalnya, pemberian nama yang dilakukan Presiden Soekarno itu punya arti dan bertujuan sebagai perekat antar generasi.

"Kalau sampai nama Istora GBK itu diubah bisa menjadi preseden buruk. Apalagi, pergantian nama tersebut dengan dasar komersil. Nama Istora itu diberikan karena ada peristiwa besar yakni Indonesia menjadi penyelenggara Asian Games tahun 1962. Itu sangat bersejarah dan menjadi perekat antar generasi," kata Sarman di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Menurut Sarman, tingginya biaya perawatan Istora GBK tidak bisa dijadikan alasan untuk perubahan nama tersebut apalagi sudah hampir 70 persen lahan di kawasan GBK yang tadinya hijau telah berubah fungsi.

"Penghasilan yang diperoleh dari biaya sewa lahan di kawasan GBK itu bukan hanya cukup tetapi lebih untuk membiayai perawatan Istora dan Stadion Utama GBK. Lihat saja banyak kawasan komersil seperti hotel, pertokoan, apartemen dan mall dibangun di kawasan GBK," tegas Sarman yang tidak pernah bosan mengkampanyekan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 di dalam maupun di luar negeri.

Secara khusus, Sarman mengingatkan Mensesneg Pratikno sebagai penanggung jawab kawasan GBK untuk tidak merealisasikan perubahan nama Istora menjadi Blibli Arena. "MSBI akan menuntut Pratikno jika Istora GBK sampai berubah nama," tegasnya.

Menyangkut pernyataan Menpora Imam Nahrawi yang tidak mempermasalahkan perubahan nama tersebut, kata Sarman, sebagai bukti bahwa kurangnya pemahaman Imam Nahrawi tentang sejarah nama Istora yang diberikan Proklamator RI.

"Kalau Imam Nahrawi memahami arti sejarah pasti usulan perubahan nama tersebut akan ditolaknya," jelas Sarman.

Bagaimana pun, kata Sarman, nama Stadion Istora itu tidak boleh diubah. "Harusnya, kita mencontoh negara lain yang tidak pernah melupakan tempat sejarah olahraganya. Seperti Stadion Maracana (Brasil), Stadion Azteca (Meksiko), dan Stadion Wembley (Inggris) yang merupakan tempat sejarah pelaksanaan Piala Dunia yang terus dipertahankan," tandasnya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Olahraga, Pemerintahan, Peristiwa, Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/