Soal Anjuran Jokowi Cari Kalajengking, Fadli Zon Sebut Ungkapan Sampah
Penulis: Muslikhin Effendy
Apalagi kata dia, Jokowi telah membandingkan Kalajengking dengan komoditas lain yang selama ini dinilai menguntungkan bagi negara. Fadli pun membandingkan pernyataan itu seperti sistem pembuangan sampah.
Fadli meminta Jokowi beternak kalajengking lebih dulu, agar memberikan contoh kepada masyarakat. "Saya pikir pernyataan presiden ini sangat menyedihkan. Pernyataan ini seperti garbage in garbage out. Kalau masuk sampah, keluar sampah," kata Fadli di DPR, Jakarta, Kamis (3/5/2018).
Fadli menuding pernyataan Jokowi kurang bertanggungjawab. Sebab selama ini Indonesia menggenjot infrastruktur dan memetakan investasi menguntungkan.
"Kenapa nggak dari awal saja orang disuruh beternak kalajengking?m Saya rasa enggak pernah ada presiden Indonesia yang dalam sejarahnya berbicara seperti ini. ini benar-benar saya enggak ngerti kenapa kok bisa ya, timnya, dari sekretariat itu kan ada banyak sekali. Ada Sekneg, ada Seskab, ada KSP segala jadi apa yang diurusin? Masa seorang presiden bisa bicara seperti itu," ucapnya.
Sebelumnya, dalam Musrembang 2018 di Jakarta Presiden Jokowi membocorkan komoditas yang paling mahal di dunia saat ini. Kepada para kepala daerah yang hadir dalam Musrembangnas tersebut, Jokowi memaparkan, saat ini emas tidak lagi menjadi komoditas paling mahal di dunia tetapi racun kalajengking.
Sambil bercanda Jokowi menyatakan, jika ingin kaya maka bisa jualan racun kalajengking tersebut. "Yang paling mahal racun dari kalajengking, harganya USD 10,5 juta per liter atau Rp 145 miliar per liter. Jadi Pak Bupati, Pak Walikota, kalau mau kaya cari racun kalajengking," kata dia.***
Kategori | : | GoNews Group, Pemerintahan, Politik |