Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
20 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
19 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
19 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
5 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
3 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Komite II DPD RI: Bulog Daerah Kesulitan Distribusikan Stok Pangan

Komite II DPD RI: Bulog Daerah Kesulitan Distribusikan Stok Pangan
Senin, 09 April 2018 12:42 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Komite II DPD RI mendapati bahwa Bulog di daerah kesulitan dalam mendistribusikan stok pangan.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan antara Komite II dengan Perum Badan Urusan Logistik (BULOG) Divisi Regional Provinsi Kalimantan Selatan, di Kantor Perum Bulog Banjarmasin Kalimantan Selatan, Senin (9/4/2018).

Hadir dalam pertemuan tersebut Wakil Ketua Komite II DPD RI I Kadek Arimbawa, Habib Abdurrahman Bahasyim, Permana Sari, Mesakh Mirin, Aceng Holik Munawar Fikri, dan Dedi Supriyadi Kepala Divisi Regional Bulog Banjarmasin.

Dalam Kunjungan Kerja Komite II DPD RI ke Perum Badan Urusan Logistik Divisi Regional Provinsi Kalimantan Selatan dalam rangka Daftar Inventarisasi Masalah terkait dengan penyusunan RUU Kedaulatan Pangan.

Komite II mendapatkan masukan dari Bulog Banjarmasin bahwa permasalahan bukan hanya stok pangan, tetapi juga masalah penyimpanan dan pendistribusian stok pangan agar tidak rusak karena terlalu lama disimpan di gudang.

"Masukan-masukan seperti ini sangat kami harapkan, kami melihat daftar permasalahan ini bisa menjadi rujukan dalam kami menyusun RUU, kami melihat bahwa kesulitan Bulog tidak hanya menyimpan tapi mendistribusikanpun menjadi masalah juga," ujar Wakil Ketua Komite II DPD RI tersebut.

Kepala Divisi Regional Bulog Banjarmasin Dedi Supriyadi mengamini hal tersebut. Dedi menyatakan bahwa Target penyaluran stok pangan harus berbanding dengan ketersediaan stok.

"Merawat dan menyimpan stok itu tidak mudah, contohnya beras tidak boleh terlalu lama tersimpan di gudang menjadi berkurang kualitasnya. Harus berbanding dengan distribusi penyalurannya, agar tidak terlalu lama disimpan dan malah rusak," jelas Dedi.

Sementara itu Senator Kalimantan Selatan Habib Abdurrahman Bahasyim berpendapat bahwa sistem pengawasan internal Bulog harus diperkuat agar semakin meningkatkan eksistensi dan kewenangan nya dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

"Diperlukan penguatan sistem pengawasan internal di Bulog, tujuannya agar dalam eksistensi Bulog dalam menjaga kedaulatan pangan bisa terjaga," tukasnya.

Sebelumnya, I Kadek Arimbawa menyatakan kami menemukan permasalah serupa di daerah lain dalam menginventarisasi RUU Ketahanan Pangan ini.

"Masukan-masukan ini sangat kami harapkan hasil ini akan kami sampaikan di sidang paripurna nanti, dan atas nama DPD hasilnya semoga bermanfaat bagi daerah," tutup Senator Bali tersebut saat jumpa pers. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/