Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Penyidik KPK, Tolong Disidik Pendapatan PT Bukit Asam, Ada yang Mencurigakan Nih...

Penyidik KPK, Tolong Disidik Pendapatan PT Bukit Asam, Ada yang Mencurigakan Nih...
Ilustrasi PT BUkit Asam. (Istimewa).
Kamis, 29 Maret 2018 12:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA – Berbeda dengan tahun 2014 – 2016, pendapatan PT Bukit Asam pada tahun 2017 mengalami kenaikan hingga sebesar Rp19.4 triliun, yang patut dicurigai adalah adanya kenaikan pendapatan perusahaan PT Bukit Asam ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan tahun tahun sebelumnya.

Untuk diketahui, PT Bukit Asam adalah salah satu perusahaan Milik negara atau BUMN. Dan PT Bukit Asam ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang Pertambangan Batubara.

Menurut Direktur Center For Budget Analysis (CBA) Uchok Sky Khadafi, tinggi pendapatan PT Bukit Asam tahun 2017 sangat mencurigakan dan harus jadi perhatian aparat hukum atau auditor negara.

"Kami dari Center For Budget Analysis (CBA) secara serius meminta kepada auditor negara seperti BPK dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk segera masuk menyelidiki adanya dugaan kebocoran anggaran pada tahun 2016, 2015, dan 2014. Karena kami meyakini ada yang aneh pendapatan perusahaan tersebut," ujar Ucok kepada GoNews.co, Kamis (29/3/2018) di Jakarta.

Pasalnya kata Ucok, sesuai dengan laporan keuangaan PT Bukit Asam, pertumbuhan pendapatan perusahaan dari tahun 2014 ke tahun 2015 bisa sebesar Rp.767.2 milyar. Namun anehnya, pertumbuhan pendapatan dari tahun 2015 ke tahun 2016 hanya sebesar Rp.213.6 milyar 

"Berarti ada penurunan pendapatan sebesar Rp553.5 milyar dari tahun 2015 ke tahun 2016 bila dibandingkan dengan pendapatan dari tahun 2014 ke tahun 2015. Dengan adanya penurunan pendapatan ini, kami dari CBA meminta KPK untuk segera melakukan penyelidikkan atas pendapatan keuangaan PT Bukit Asam lantaran terindikasi ada dugaan korupsi mark down, atau pengurangan pendapatan," tegasnya.

Yang paling aneh dan perluh disidik oleh KPK kata Ucok, adalah pertumbuhan pendapatan dari tahun 2016 ke tahun 2017 yang mencapai Rp.5.4 triliun. Dan kalau pihak Perusahaan menyatakan bahwa kenaikan pertumbuhan pendapatan ini disebabkan adanya kenaikan harga batubara di level Internasional, maka katanya lagi, bisa dijadikan alasan KPK untuk masuk ke perusahaan PT Bukit Asam tersebut.

"Ini harus diusut, supaya perusahaan BUMN ini tak jadi tempat bancakan oleh segelintir orang," pungkasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/