Home  /  Berita  /  GoNews Group

Moeldoko Bangun Kebun Buah Seluas 50 Hektare di Lingga Kepri

Moeldoko Bangun Kebun Buah Seluas 50 Hektare di Lingga Kepri
Ilustrasi kebun buah. (istimewa)
Selasa, 13 Maret 2018 14:50 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko membangun lokasi pengembangan buah lokal seluas 50 hektare di Tanah Putih, Desa Marok Tua, Kecamatan Singkep Barat, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.

Hal ini sejalan dengan permintaan Presiden RI Joko Widodo agar setiap daerah menyediakan lahan seluas lima hingga 50 hektar diperuntukkan perkebunan buah lokal.

Bahkan program tersebut menjadikan Pemkab Lingga semakin bersemangat untuk meningkatkan pembudidayaan serta pertanian buah lokal. Sebelumnya, Ketua HKTI Kepulauan Riau Alias Wello juga mengaku telah mempersiapkan beberapa tahanan buah lokal dan sudah berhasil beberapa kali panen.

"Di sini ada beberapa varietas buah lokal yang sudah kita kembangkan. Seperti, sirsak madu, jambu kristal, belimbing dewi, nangka, mangga dan lainnya. Tinggal mengelolah panen kedepan agar hasil sesuai dengan standart ekspor," kata Alias Wello, Selasa, (13/3).

Dengan adanya program yang dilakukan Moeldoko di Kabupaten Bunda Tanah Melayu ini, Bupati yang akrab disapa Awe ini juga menyarankan agar setiap desa di Kabupaten Lingga ini menyediakan lahan sedikitnya lima hektare yang akan dijadikan kebun buah lokal milik desa bersangkutan.

Alias Wello mengatakan, untuk pasokan bibit dan sebagainya, dalam bentuk bantuan jika kedepan mengalami kendala, Alias Wello akan melakukan koordinasi dengan ketua HKTI Pusat agar dapat memberikan bantuan kepada daerah ini.

"Ini sudah kita laksanakan. Kebetulan, Ketua Umum HKTI, Bapak Moeldoko, sangat mendukung program ini. Semua biaya, mulai dari penyiapan lahan sampai pengadaan bibit unggul, dibantu beliau," kata Alias yang juga menjabat sebagai Bupati Lingga ini.

Terkait pengembangan wilayah pengembangan buah lokal oleh Moeldoko ini, Kapolres Lingga AKBP Ucok Lasdin Silalahi mengaku berbangga hati karena wilayah kerjanya juga mendapat perhatian lebih dari pusat. Sehingga kedepan, produksi buah lokal dapat menjadi raja di daerah sendiri.

"Luar biasa, progresnya lebih cepat dari yang diperkirakan. Kita beruntung, Ketua Umum HKTI mau membangun kebun percontohan di daerah ini. Setidaknya, ini bisa menjadi motivasi bagi masyarakat kita, khususnya petani untuk lebih rajin lagi menanam tanaman buah lokal," ungkap Ucok.

Moeldoko mengatakan, potensi buah-buahan Indonesia sangat istimewa. Sebab, berbagai komoditas buah-buahan tumbuh subur di Indonesia.

"Jika potensi buah-buahan ini digarap dengan optimal, maka kesejahteraan rakyat akan bisa meningkat," kata Moeldoko.

Khusus komoditi buah, lanjut Moeldoko, Indonesia memiliki potensi besar untuk ekspor. Menurutnya, negara-negara seperti China, Taiwan dan Hongkong meminati buah-buahan lokal Indonesia sebagai hidangan wajibnya.

"Kedepan potensi ini harus digarap lebih baik. Buah Inronesia diburu negara seperti China saat Imlek, karena memang rasanya sangat enak," ujar Moeldoko.

Namun, Moeldoko mengingatkan agar produk buah Indonesia ditingkatkan daya saingnya. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan daya saing komoditas produk adalah kualitas serta nilai tambah yang mampu dihasilkan. Menurutnya, rendahnya nilai harga beberapa komoditas seperti buah-buahan bila kualitasnya tidak diperhatikan dengan baik.

"Buah yang dijual bisa memiliki nilai lebih jika kualitas dan mutunya bisa dipertahankan dengan baik. Jika penataan dan pewadahan buah bisa dilakukan dengan baik, saya yakin harga komoditas tersebut memiliki nilai tambah," pungkas Moeldoko.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/