Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
22 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
2
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
19 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
20 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
3 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Kesenjangan Pembangunan di Indonesia, Zulhasan: Saya Hafal Problem Perbatasan

Kesenjangan Pembangunan di Indonesia, Zulhasan: Saya Hafal Problem Perbatasan
Dok. MPR.
Minggu, 04 Februari 2018 16:47 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan komitmen terhadap pembangunan daerah perbatasan Indonesia di Kalimantan Utara.

"Percepatan perlu dilakukan untuk mengurangi kesenjangan," kata Zulhasan, sapaan Zulkifli, saat memberi kuliah umum di Universitas Borneo, Tarakan, Minggu (4/2).

Di depan ribuan mahasiswa, Zulhasan mengatakan bahwa sejak masih menjadi menteri kehutanan di pemerintahan SBY 2005 ia sudah memahami permasalahan wilayah perbatasan.

"Saya pernah tiga hari menyusuri perbatasan Indonesia-Malaysia memakai helikopter," kata Zulhasan.

Masalah utama di perbatasan, kata Zulhasan, adalah kesenjangan pembangunan.

"Kalau fasilitas di seberang lebih bagus terjadilah kesenjangan," ujarnya.

Kesenjangan itu menimbulkan kecemburuan yang bisa mempengaruhi nasionalisme.

"Selain kesenjangan dengan negara tetangga juga terjadi kesenjangan dengan pembangunan di Jawa," kata Zulhasan.

Ditambahkan, masyarakat kampus adalah garda depan nasionalisme dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), tapi fasilitas masih minim.

Kampus seluas 130 hektar masih belum optimal pembangunannya.

Zulhasan menambahkan, ia sering mendapatkan pertanyaan dari tokoh-tokoh di luar Jawa mengapa kesenjangan belum bisa diatasi.

"Inti dari NKRI adalah siapa pun dan di mana pun mempunyai hak dan kewajiban yang sama," pungkas Zulhasan. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/