Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
9 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
2 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Jebak Presiden Jokowi, KPK Suruh Tersangka 'Bernyanyi' Hingga Rusak Nama Paspampres

Jebak Presiden Jokowi, KPK Suruh Tersangka Bernyanyi Hingga Rusak Nama Paspampres
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah. (istimewa)
Senin, 18 Desember 2017 22:08 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - KPK diduga meminta para tersangka bernyanyi agar kasus aliran dana dari Dirjen Hubla mengenai atau menjebak Presiden Jokowi.

Dimana masalah ini juga melibatkan nama lembaga pengamanan presiden. Menanggapi tuduhan terhadap Paspampres yang menerima aliran dana dari Dirjen Hubla, Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, meminta Presiden Jokowi tidak mudah percaya dengan tuduhan dan nyayian para tersangka KPK.

"Pak Jokowi jangan mudah percaya atas nyanyian dan tuduhan- tuduhan para tersangka KPK itu, harus ada pembuktian dulu dong," ujar Fahri Hamzah, Senin (18/12/2017) di Jakarta.

Lebih lanjut, Fahri Hamzah mengatakan,  kasus Ini merupakan peringatan buat Presiden Jokowi, untuk menertibkan cara kerja KPK yang lebih fokus menyuruh orang bernyanyi daripada menghitung kerugian negara. 

"Dengan kasus ini, biarlah pak Jokowi sadar, kalau ternyata, yang dipersoalkan aliran dana itu sudah mengalir seperti  bengawan solo," ucap politisi PKS ini.

Lebih Lanjut Fahri mengatakan, sekarang bukan saja adik iparnya yang disebut-sebut menerima dana pajak, tapi juga Paspampres yang diduga menerima aliran dana Dirjen Hubla.

Bahkan Fahri Hamzah menilai, KPK hanya membuat sensasi BAP dan kesaksian aliran dana di ruang sidang. "Dan yang selama ini dipertunjukkan oleh KPK tidak pernah bisa dibuktikan, bahkan sering dihilangkan di dalam perjalanan, seperti kasus e-KTP," tandasnya.

"Dugaan saya, ini hanya strategi KPK untuk menyandera semua orang termasuk Presiden Jokowi. Untuk itu Presiden Jokowi akan terpaksa mendukung KPK, jadi seolah olah kalau tidak didukung, maka kasus paspampres ini akan di buka," terang Fahri.

Lanjutnya, justeru kata dia, KPK sedang merusak reputasi Paspampres itu sendiri. Karena itu kata Fahri, sudah layak KPK dibubarkan.

"Ya kan KPK ini sudah merusak kredibilitas lembaga negara lainnya dengan ekspose seperti ini, padahal KPK tidak pernah bisa membuktikan kasus tersebut," tandasnya.

"Kalau bukan merupakan hasil audit maka semua ini hanya omong kosong dan sensasi murahan yang rutin dilakukan KPK," tutup Fahri Hamzah.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/