Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
23 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
23 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
23 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
8 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
9 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
7 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dianggap Kurang Mandiri dan Tak Solid, Karding: NU Besar, tetapi Hanya Dimanfaatkan

Dianggap Kurang Mandiri dan Tak Solid, Karding: NU Besar, tetapi Hanya Dimanfaatkan
Istimewa.
Minggu, 05 November 2017 23:37 WIB
SEMARANG - Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Abdul Kadir Karding meminta kaum perempuan muda Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam organisasi Fatayat agar mandiri di segala bidang, termasuk politik.

Instrumen politik menurut Karding menjadi penting karena hal yang dasar tentang negara ada di dalam politik.

Namun sayangnya, penerapan ideologi NU, sebagai organisasi kemasyarakatan paling besar di Indonesia, selama ini hanya fokus di tingkat kultural tetapi lemah di tungkat struktural.

Hal itu dikatakan Karding dalam Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan dengan tema Menjadi Perempuan Cerdas di Tahun Politik yang digelar oleh PW Fatayat NU Jawa Tengah di Hotel Siliwangi Semarang, Sabtu (4/11/2017) siang.

"Saya mencoba menganalisis peran-peran kesejarahan NU, kesimpulannya NU besar tetapi hanya dimanfaatkan," kata Karding seperti dikutip dari siaran pers Humas PW Fatayat NU Jawa Tengah, Minggu (5/11/2017) siang.

Karding menyebutkan, survei terbaru dari sebuah lembaga survei menunjukan bahwa 50 persen lebih penduduk Indonesia mengaku sebagai warga NU, baik dari kategori struktural maupun kultural.

Akan tetapi, fakta politiknya, NU lebih kecil dari Muhammadiyah. Hal ini merujuk kepada perolehan kursi di DPR RI yang direpresentasikan oleh PAN.

"Nah, ini harus jadi muhasabah, otokritik kita, kenapa yang 50 persen lebih ini tidak berdaya di tengah kebesaran jumlahnya," imbuhnya.

Menurut Executive Comitee Young Liberal Democratic Asia ini, ada beberapa hal yang menyebabkan peran NU di kancah perpolitikan relatif kecil meskipun jumlah anggotanya besar.

Antara lain, NU kurang solid dan yang kedua, NU belum mandiri. "Santri hebat, santri mandiri, masih sekadar slogan. Kalau mau jujur belum," ucapnya. ***

Editor:Muslikhin Effendy
Sumber:kompas.com
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/