Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
24 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
2
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Indonesia Kalah, Gol Jasim Elaibi Paksa Indonesia Terbang ke Paris
3
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
Olahraga
21 jam yang lalu
Persib Bersiap Menyongsong Championship Series
4
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
22 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
5
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
5 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
6
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
5 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sidang IPU ke 137: PKS Serukan Pengokohan Demokrasi dan HAM untuk Tata Dunia yang Lebih Adil dan Bermartabat

Sidang IPU ke 137: PKS Serukan Pengokohan Demokrasi dan HAM untuk Tata Dunia yang Lebih Adil dan Bermartabat
Ketua Fraksi PKS DPR, A Jazuli.
Senin, 16 Oktober 2017 11:21 WIB
JAKARTA - Ketua Fraksi PKS, Jazuli Juwaini, menghadiri Sidang Inter Parliamentary Union (IPU) ke 137 di Saint Petersburg, Rusia,  yang berlangsung 14-16 Oktober 2017. Jazuli menjadi delagasi Indonesia untuk Komisi Demokrasi dan HAM. 

Pada kesempatan tersebut, Anggota Komisi I ini, menyerukan agar negara-negara IPU semakin mengokohkan pelaksanaan demokrasi dan penegakan HAM dalam kehidupan bangsa-bangsa di dunia.

"Sistem demokrasi dan HAM menjamin partisipasi dan penghargaan atas hak-hak sipil lebih baik dari sistem lainnya. Untuk itu kita harus mengokohkannya demi terwujudnya tata dunia yang adil dan bermartabat," terangnya. 

Jazuli Juwaini berharap negara-negara maju berkomitmen untuk mendukung negara-negara berkembang dalam menerapkan demokrasi dan HAM secara konsekuen. 

"Jangan ada standar ganda karena hal itu menunjukkan tindakan yang hipokrit. Mendukung (hasil) demokrasi di negara-negara demokrasi baru jika menguntungkan kepentingannya saja," tegasnya. 

Sebaliknya, lanjut Jazuli, negara-negara berkembang agar semakin kuat mendorong demokratisasi dan HAM sebagai jalan untuk mensejahterakan rakyat di negara masing-masing.

"Saya pribadi yakin jika demokrasi dan penghormatan atas HAM dilaksanakan secara konsekuen, tindak kekerasan, pembunuhan dan pembantaian nyawa manusia seperti yang terjadi di Robingya, Palestina, Irak, Syiria dan lain-lain tidak akan terjadi," pungkas Jazuli. 

Pembelaan Atas Rohingya

Sidang IPU kali ini akhirnya menerima usulan untuk secara khusus membahas isu Rohignya. Menurut Jazuli, adalah delegasi Parlemen Indonesia bersama tujuh delegasi negara-negara lain (Banglades, Turki, Maroko, Sudan, Iran, Kuwait, Uni Emirat Arab) yang secara khusus mengusulkan (emegency item) atau bahasan khusus tentang Rohingya di sidang IPU.

"Inilah salah satu misi delegasi Indonesia di Sidang IPU (pembelaan atas Rohingnya), semata-mata sebagai bentuk wujud nyata keberpihakan Indonesia untuk memerangi penindasan terhadap umat manusia atas nama apapun," terang Jazuli. 

"Alhamdulillah, akhirnya voting pembelaan terhadap warga Rohingnya menang dengan 1027 suara, termasuk dukungan 100 persen dari delegasi Inggris dan Canada, dan yang mendukung Myanmar hanya 47 suara. Ini menunjukkan rasa dan solidaritas kemanusiaan itu masih ada diantara bangsa-bangsa," pungkas Jazuli.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/