Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
8 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
6 jam yang lalu
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Reni Marlinawati Sambut Positif Rencana Anggaran untuk Madrasah Diniah

Reni Marlinawati Sambut Positif Rencana Anggaran untuk Madrasah Diniah
Foto: Muslikhin/GoNews.co.
Kamis, 07 September 2017 18:24 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Anggota komisi X DPR RI, Reni Marlinawati menyambut baik diterbitkannya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017, tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).

Menurut Reni, langkah yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menerbitkan Perpres tersebut menjawab kesimpangsiuran terhadap Kebijakan Full Day School.

"Pertama saya harus menyambut positif Karena setidaknya,Presiden mendengar keluhan, keresahan, kegunaan masyarakat terkait keluarnya PerMendikbud yang lalu, terkait dengan sekolah 5 hari,” ujarnya dalam diskusi di gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/9).

Tak hanya itu, dikatakan wakil ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kubu Romahurmuziy, poin-poin yang tertuang dalam perpres 87/2017, memperlihatkan keberpihakan pemerintah pada dunia pendidikan yang selama ini kurang mendapatkan perhatian.

Sebab, selama ia menjabat sebagai wakil rakyat beberapa poin itu selalu memperjuangkannya. “Karena kami di komisi X tentu dari 2010 dimulai oleh Bapak SBY, tentang revitalisasi budi pekerti dan karakter bangsa, kita meraba-raba jenisnya akan seperti apa,” ucapnya.

Meskipun begitu ia menyadari bahwa apa yang tertuang dalam perpres 87/2017 bukanlah hal baru. Karena ia melihat dunia pendidikan di Indonesia mengalami kemunduran.

“Akhir-akhir ini kita mulai mengalami degradasi moral yang luar biasa, terjadi perubahan Prilaku terhadap anak didik yang luar biasa, terjadi pergeseran yang luar biasa karena pengaruh dari luar, pengaruh media sosial, pengaruh keterbukaan teknologi dan lain-lain, maka pemerintah merasa perlu untuk membumikan tentang karakter ini,” tegasnya.

Pembatasan Sekolah yang awalnya di canangkan 8 jam 5 hari lanjut Reni akan mendegradasi kemampuan anak dalam bidang lain. Oleh karenanya kebebasan sekolah untuk memilih menjadi jalan tengah yang baik.

“Dipersilahkan pihak sekolah menggunakan atau tidak untuk dilaksanakan apakah untuk 5 hari atau 6 hari,” katanya.

Anggara alokasi pendidikan yang akan di masukan ke dalam APBN dan APBD disampaikan Reni sangat bagus. Dimana setiap sekolah akan dapat mendorong penguatan karakter dan mentalitas anak didik.

“Itu (anggaran) nanti yang akan saya tanyakan, dikeluarkannya apakah dari APBN (anggaran pendidikan) yang 20 persen atau dari pos lain karena kalau mengacu APBN yang sekarang kan masih belum cukup untuk pendidikan,” jelasnya.

Terakhir ia menegaskan, dengan diterbitkannya perpres 87/2017 membuat situasi dunia pendidikan kembali tenang, walaupun ia menyadari akan banyak pertanyaan cara implementasinya. .

“Apakah cara melaksanakannya nanti Seperti apa, Nah, kuncinya ada di Permen, baik Permen mendikbud, permen Kementerian Agama, Permendagri dan kementerian Menpan RB, Mekanisme seperti apa? karena didalamnya ada guru honorer yang terlibat,” tukasnya.***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/