Home  /  Berita  /  GoNews Group

Alamak... Tak Cuma Paku Payung, Perut Hendro Juga Berisi 18 Korek Api, Uang Rp20 Ribu Hingga Gagang Sendok

Alamak... Tak Cuma Paku Payung, Perut Hendro Juga Berisi 18 Korek Api, Uang Rp20 Ribu Hingga Gagang Sendok
Istimewa.
Kamis, 13 Juli 2017 18:17 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
SITUBONDO - Tim dokter mengangkat berbagai benda dari dalam perut Hendro, warga  Dusun Pesisir, Desa Kilensari, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, dalam operasi bedah di RS Daerah d. Soebandi, Kamis (13/7/2017).

Tim bedah yang terdiri atas delapan orang menemukan enam belas buah korek api gas masing-masing sepanjang 10 centimeter dalam lambung Hendro. Ada juga benda-benda dibungkus plastik sebanyak sebelas buah.

"Ada satu lembar uang kertas Rp 20 ribu, satu tutup botol Pocari Sweat, tiga buah gagang sendok sepanjang 15 centimeter, dua buah batere kecil, dan satu gagang es krim," kata dr. Samsul Huda Sp.B, salah satu dokter yang membedah.

Sementara di usus halus Hendro, tim dokter menemukan dua buah korek api gas, spet injeksi tanpa jarum 5 cc, cutter, dan lima biji paku payung, dua bungkus plastik, dua kayu es krim, satu garpu kecil logam bergagang plastik, lima buah uang logam Rp 200 yang diplester jadi satu, satu pir korek api, dan satu uang logam Rp 500.

Operasi digelar sejak pukul sebelas hingga dua siang. Dokter memakai panduan foto ronsen.

"Selain diperiksa dan diraba dengan tangan, kami pakai detektor. Meski ada benda-benda logam sekecil apapun akan terdeteksi," kata Samsul.

Tidak ada organ dalam yang terluka kendati sejumlah benda asing masuk ke dalam perut. "Itulah hebatnya usus. Benda-benda tajam pun kadang jarang melukai," kata Samsul.

Samsul mengatakan, tidak ada benda berkarat yang ditelan Hendro. "Rata-rata stainless. Ususnya bagus," katanya.  

Samsul mengatakan, karena lokasi benda-benda itu berserakan dalam lambung, tim dokter harus pelan-pelan dalam bekerja. "Supaya tidak merusak jaringan lainnya," katanya.

Dia berharap tak terjadi infeksi. Dokter akan mengeceknya dalam waktu lima hingga tujuh hari ke depan untuk memastikan tiadanya infeksi.

Hendro berusia 30 tahun, sehari-hari bekerja sebagai nelayan dan pekerja tambak. Menurut Ari Budi Haryanto, kakaknya, Hendro sempat mengalami sakit perut.

"Saya bawa ke dokter. Kata dokter usus buntu. Besoknya masih tetap sakit, saya bawa ke RSUD dr. Abdur Rahem Situbondo. Setelah dironsen, begitulah hasilnya. Ada benda-benda tajam. Ada paku, sendok, korek api, uang logam, kayak ada pisaunya juga," katanya.

Hendro adalah pasien sakit jiwa yang mendapat perawatan jalan dari Puskesmas Panarukan. Ia menelan berbagai benda keras itu setelah mendengar bisikan.***

Sumber:beritajatim.com
Kategori:GoNews Group, Umum, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/