Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
Sepakbola
11 jam yang lalu
Tampil Trengginas, Korea Utara Bekuk Korea Selatan
2
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
Umum
10 jam yang lalu
Melanggar Lalu Lintas, Gisele Bündchen Kena Tilang Polisi
3
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
11 jam yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
4
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
Umum
10 jam yang lalu
Chand Kelvin dan Dea Sahirah Sudah Resmi Bertunangan
5
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
Umum
10 jam yang lalu
Rizky Febian Siap Lepas Masa Lajang, Mahalini Syahadat Sebelum Akad
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Internasional

Ada Kampung di Papua Nugini Semua Penduduknya Masuk Islam Bersamaan

Ada Kampung di Papua Nugini Semua Penduduknya Masuk Islam Bersamaan
Muslim Papua Nugini. (republika.co.id)
Selasa, 13 Juni 2017 07:41 WIB
JAKARTA - Agama Islam baru masuk ke Papua Nugini. Saat itu agama Kristen sudah memiliki akar yang kuat di negara yang berbatas garis dengan wilayah Indonesia tersebut.

Islam awalnya masuk ke Papua Nugini karena adanya orang Papua Nugini yang kerap berdagang dengan pedagang Cina dan Melayu yang beragama Islam.

Islam juga disebarkan oleh para buruh kontrak yang datang ke negeri itu pada 1972, diikuti oleh diplomat dari Malaysia dan Indonesia setelah negara ini merdeka pada 1975.

Pada 1981, seorang berkebangsaan Inggris yang kebetulan merupakan penduduk permanen di Papua Nugini memeluk Islam.

Tahun berikutnya, sejumlah warga asli Papua Nugini mengikuti jejaknya. Bahkan, seperti dilaporkan koran setempat, ada sebuah kampung yang semua penduduknya masuk Islam pada saat yang sama.

Seiring perkembangan Islam di kancah internasional, simpati dunia Islam terhadap Muslim di Papua Nugini juga bertambah. Pada 1988, umat Islam di Papua Nugini mendirikan pusat Islam (Islamic centre) pertama dengan bantuan dari Lembaga Dakwah Asia Tenggara yang bermarkas di Malaysia dan Kementerian Urusan Islam Arab Saudi. Pada 1996, tiga pusat Islam kembali didirikan dengan bantuan dari Liga Muslim Dunia. Di seluruh Papua Nugini, sekarang terdapat tujuh pusat Islam. 

Saat ini ada sekitar 4.000 Muslim di negara  yang pernah dijajah Belanda, Jerman, dan Inggris itu. Kebanyakan Muslim tinggal di sekitar Port Moresby (ibu kota negara), Baimuru, Daru, Marchall Lagoon,  Musa Valley dan di Pulau New Britain serta New Irlandia.

Pada 1987, umat Islam negeri itu dengan bantuan Liga Muslim Dunia yang berkedudukan di Arab Saudi mengontrak sebuah rumah di wilayah Korobosea.

Rumah kontrakan itu kemudian diubah dan digunakan sebagai tempat ibadah umat Islam selama bertahun-tahun.

 Sayangnya, rumah tersebut hanya mampu menampung 50 orang Muslim. Padahal, jumlah Muslim terus bertambah seiring kian banyaknya orang asing yang beragama Islam bekerja di Papua Nugini, khususnya di Port Moresby.

Akibatnya, rumah itu tak bisa lagi menampung umat Islam yang ingin beribadah, terlebih untuk shalat Idul Fitri atau Idul Adha. Tempat ibadah itu kemudian dialihkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Port Moresby yang mempunyai halaman cukup luas untuk menampung umat Islam.***   

Editor:hasan b
Sumber:republika.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/