Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
2
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
16 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
3
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
16 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
16 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Pencarian Tuhan 48 KK Suku Akit di Kuala Kampar Terhenti Sebatas Bersyahadat karena Tak Ada Guru Mengaji dan Musala

Pencarian Tuhan 48 KK Suku Akit di Kuala Kampar Terhenti Sebatas Bersyahadat karena Tak Ada Guru Mengaji dan Musala
Beginilah kondisi musala mualaf Suku Akit di Desa Sungai Upih, Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan. (farikhin)
Sabtu, 10 Juni 2017 17:03 WIB
Penulis: Farikhin
PANGKALAN KERINCI - Suku Akit merupakan suku asli yang mendiami beberapa pulau di Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan. Kebanyakan dari suku ini berdiam di atas rumah rakit dan hidup dari menangkap ikan, mengumpulkan hasil hutan, berburu dan mengolah sagu.

Suku ini masih tertutup dan enggan membuka diri dengan masyarakat luar, karena ada kecenderungan mereka berusaha mempertahankan identitas asli.

Sedangkan keyakinan yang dianut oleh mayoritas penduduk Suku Akit ini adalah animisme atau kepercayaan nenek moyangnya. Namun, sebagian Suku Akit telah memeluk agama yang ada di Indonesia.

Di Kabupaten Pelalawan, Suku Akit mendiami pesisir pantai Pulau Mendol, tepatnya di Desa Sungai Upih dan Desa Teluk, Kecamatan Kuala Kampar. Sebagian besar dari mereka masih bertahan dengan buiadaya nenek moyangnya yang jauh dari peradaban dunia modern.

Sebagian penduduk suku ini sudah membaur dengan masyarakat di Kecamatan Kuala Kampar. Bahkan sudah ada yang tersentuh program pemerintah, namun banyak yang masih bertahan dengan keterasingannya.

''Sebagian dari mereka sudah membaur dengan masyarakat di Kuala Kampar, tapi masih banyak juga yang berdiam di rumah rakit, hidup di atas laut, makanya ada sebutan Suku Akit (rakit) atau suku laut," kata Dedi Azwandi, salah seorang warga Kuala Kampar.

Dikatakan Dedi, sebagian penduduk Suku Akit yang memilih hidup dan berbaur dengan masyarakat di darat berangsur angsur mulai meninggalkan kepercayaannya dan memeluk agama.

“Suku Akit di Desa Sungai Upih, sudah ada 48 kepala keluarga yang sudah memeluk agama Islam, setiap tahun ada saja anggota dari mereka yang menjadi mualaf," ungkap Dedi Azwandi.

Menjadi orang baru dalam peradaban dan menjadi mualaf, Suku Akit yang sebelumnya menganut animisme, sama sekali masih buta dengan ajaran agama Islam. Mualaf dari Suku Akit menemukan persoalan baru dalam pencariannya menjadi hamba sang Khalik. Mereka tidak memiliki tempat untuk menimba ilmu dan tidak tahu akan kemana berguru. Mualafnya Suku Akit seolah terhenti hanya sampai mengucapkan dua kalimat sahadat, tidak mendapat ilmu dan pemahaman tentang agama Islam lebih baik.

“Ini persoalan mualaf Suku Akit di Desa Sungai Upih, Kecamatan Kuala Kampar. Mereka tak punya guru mengaji, tak punya musala, apalagi masjid. Tempat mereka belajar agama tidak ada," tutur Ketua Yayasan Pembinaan Mualaf Ar Risalah, Ustaz Muhammad Gohan Matondang.

Diungkapkan Gohan, dari penuturan kepala suku yang sudah menjadi mualaf, warga hanya minta bantu dibangunkan musala dan dituntun mendalami ilmu agama.

"Intinya, mereka (mualaf Suku Akit) hanya minta dibangunkan rumah ibadah (musala). Itu yang disampaikan kepala suku yang sudah masuk Islam," tandasnya.

Galang Dana

Melalui semangat Ramadan tahun ini, Ustaz Gohan bersama beberapa organisasi masyarakat terketuk untuk membantu para mualaf di Desa Sungai Upih. Penggalangan dana diharapkan bisa membantu mewujudkan apa yang menjadi mimpi saudara sesama Muslim yang mendiami pesisir Pulau Mendol.

Koordinasi sudah dilakukan dan beberapa pihak menyambut baik rencana tersebut. Partisipasi umat Muslim diharapkan untuk bersama-sama membuka ladang amal melalui pembangunan rumah ibadah untuk mualaf Suku Akit.

"Sebagai tanggung jawab sesama Muslim, cita cita yang mulia ini harus kita wujudkan secara bersama sama. Dengan kebersamaan, semua akan terasa ringan,” tutur Ustaz Gohan.

Disampaikannya, pihaknya bersama ICMI Muda Pelalawan, telah mulai melakukan penggalangan dana untuk membantu mualaf Suku Akit.''Penggalangan dana dilakukan di Jalan Lintas Timur depan Kampus AKNP Pangkalan Kerinci. Dalam dua hari Alhamdulillah belasan juta sudah terkumpulkan, ditambah transfer bernilai jutaan rupiah yang masuk ke rekening Yayasan Mualaf. Kita optimis saudara-saudara kita sesama Muslim tergerak untuk membantu dan mewujudkan pembangunan musala di Sungai Upih sesudah Lebaran Idul Fitri nanti,” harapnya.

Sumbangan yang terhimpun, lanjut Ustaz Gohan, nantinya juga akan digunakan untuk membiayai seorang guru mengaji bagi masyarakat Suku Akit.

"Selain untuk pembangunan musala, kita anggarkan juga untuk membiayai guru ngaji. Orangnya sudah ada, tapi kendalanya pada operasionalnya. Kalau bisa kita bantu setiap  bulannya, sehingga bisa fokus membimbing mualaf untuk mendalami Islam,'' ujarnya.

Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda Kabupaten Pelalawan, Erik Suhendra menyatakan siap menggerakkan seluruh sumberdaya organisasi untuk membantu mewujudkan mimpi para mualaf Suku Akit di Kuala Kampar.

''Kita akan terus kita lakukan penggalangan dana, Insya Allah apa yang diharapkan terkabulkan,'' kata Erik.

Bagi masyarakat yang membutuhkan informasi lengkap tentang mualaf di Kuala Kampar, dapat menghubungi nomor kontak Ustaz Muhammad Gohan Matondang 0812 8922 2110, Ustadz Muslim 0823 8560 6966, atau Ketua ICMI Muda Pelalawan, Erik Suhenra 0823 8720 9990.

''Untuk penyaluran sumbangannya bisa ke rekening YP Mualaf Ar Risalah di Bank Syariah Mandiri 7073159444. Insya Allah sumbangan yang diberikan sampai, sesuai yang diniatkan, kami bersedia menjemput ke rumah bapak ibu,'' pungkas Ustaz Gohan.***   

Kategori:Umum, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/