Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
6 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
2
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
3 jam yang lalu
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Ketua DPD RI: Pancasila Sudah Final dan Harga Mati

Ketua DPD RI: Pancasila Sudah Final dan Harga Mati
Istimewa.
Selasa, 30 Mei 2017 19:53 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang menegaskan bahwa dasar negara Pancasila sudah final dan harga mati sehingga jika ada yang ingin menggantikannya dengan yang lain maka harus dihentikan.

"Bangsa ini sudah final soal dasar negara. Pancasila itu sudah final. Pancasila sudah selesai. Jadi kalau ada orang yang menggunakan agama untuk kepentingan politik itu harus dihentikan," Kata Oesman Sapta Odang saat memberikan sambutan sekaligus melantik Mahasiswa Pancasila di Gedung Nusantara V kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (30/5/2017).

Usai memberikan sambutan Oesman Sapta mengingatkan, pertahanan utama bangsa ini ada di generasi muda khususnya para mahasiswa. Karena itu, Oesman mengajak seluruh pemuda untuk kembali menghayati Pancasila.

"Empat pilar ini harus benar-benar dihayati oleh seluruh elemen bangsa ini, karena ini adalah nyawa bangsa ini," kata Oesman Sapta.

"Orang luar negeri saja asal tanya ke saya, apa rahasia Indonesia bisa damai, saya menjawab Pancasila. Dan setelah mereka tau apa artinya Pancasila, mereka ingin belajar lho. Jadi jangan lagi ada yang mengotak atik Pancasila. Ini sudah final," tegasnya.

Oesman Sapta yang juga menjabat Ketua Umum Partai Hanura juga mengajak seluruh mahasiswa dan kaum muda untuk berkontribusi terhadap pemerintahan Jokowi JK. "Bayangkan, harga semen dulu di Papua itu satu sak mencapai Rp1.5 juta, sekarang harga sudah normal seperti di Jakarta. Begitu juga bensin, disana itu harganya mencapai 80 ribu perliter. Disini naik 5 ribu perak saja banyak mahasiswa turun ke jalan. Mereka disana 80 ribu turun gunung buat beli bukan demo. Tapi keseriusan Jokowi, patut kita apresiasi, sekarang harganya juga sudah sama dengan Jakarta," paparnya.

Oleh karena itu kata dia, jangan selalu mahasiswa melihat sisi negatifnya saja. "Boleh mengkritik, karena kebijakan pemerintah wajib dikritik. Tapi ingatlah satu hal, jika ada prestasi ya tolong juga diapresiasi," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/