Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
Umum
22 jam yang lalu
Lestarikan Warisan Budaya Batak Lewat Konser Musik Anak Ni Raja
2
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
23 jam yang lalu
Veddriq Juara di Shanghai, Panjat Tebing Selangkah Lagi Tambah Tiket Ke Olimpiade 2024 Paris
3
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
Olahraga
22 jam yang lalu
Rakor PON XXI di Medan, Menpora Dito Sebut Kesiapan Sumatera Utara Sudah Matang
4
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
Olahraga
8 jam yang lalu
Hadapi Borneo FC di Leg Kedua Semifinal, Rakhmat Basuki: Ada Energi Positif
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group
Internasional

Negeri Islam yang Hilang, dari 1.800 Masjid di Crimea, Kini Tersisa 20

Negeri Islam yang Hilang, dari 1.800 Masjid di Crimea, Kini Tersisa 20
(dream)
Rabu, 24 Mei 2017 08:07 WIB
CRIMEA - Crimea merupakan salah satu dari banyak negeri Islam yang hilang. Padahal, Crimea menyimpan sejarah seputar kejayaan peradaban Islam masa lalu.

Dikutip dari dream.co.id, dulunya Crimea merupakan bagian wilayah Turki Utsmani, tepatnya berada di bagian utara. Islam masuk ke Crimea pada paruh pertama abad ke-10 Masehi.

Kebanyakan penduduknya kala itu keturunan Turki yang kemudian lebih kesohor dengan sebutan bangsa Tatar. Nama Crimea berasal dari bahasa Tatar Al-Qirm yang bermakna 'benteng'.

Kini, wilayah yang disebut Crimea tersebut meliputi Semenanjung Crimea, ditambah sejumlah wilayah Rusia yang mengelilingi Laut Azoz, dan beberapa wilayah di sebelah utara semenanjung yang kini termasuk wilayah Ukraina.

Crimea menyimpan sejarah seputar kejayaan peradaban Islam masa lalu. Namun seiring waktu, negeri Islam yang pernah bersinar itu perlahan redup bersamaan dengan melemahnya Turki Utsmani.

Pada tahun 1774, Turki Utsmani melepas wilayah Crimea berdasarkan perjanjian Kojak Qanarjh. Sejak itu kendali atas wilayah Semenanjung Crimea berada di bawah kekuasaan Rusia.

Di bawah Rusia, kemerdekaan Crimea terenggut. Pada tahun 1783, kota-kota besar di Crimea dihancurkan dan dibakar. Banyak pula situs-situs peninggalan sejarah Islam yang dilenyapkan.

Keberadaan penduduk Crimea yang mayoritas Muslim pun kian berkurang terutama saat berada di bawah kekuasaan Uni Soviet.

Pada tahun 1944, Muslim Tatar diusir secara paksa dari wilayahnya. Masjid-masjid pun dihancurkan. Dari sekitar 1.800 masjid yang ada di sana, tersisa hanya sekitar 20-30 masjid.

Tahun 1964 Uni Soviet memutuskan untuk menggabungkan Crimea ke Ukraina. Sejak saat itulah, nasib kaum Muslim Tatar perlahan berubah. Terlebih ketika Ukraina merdeka pada tahun 1991, Crimea pun resmi menjadi salah satu wilayahnya.***   

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:GoNews Group, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/