Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
Olahraga
24 jam yang lalu
Ginting Tak Mampu Lepas dari Tekanan, Indonesia Tertinggal 0-1 dari China
2
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Riang: Sudah Unggul Tapi Kurang Bisa Memanfaatkan
Olahraga
20 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Riang: Sudah Unggul Tapi Kurang Bisa Memanfaatkan
3
Jojo Jaga Peluang, Indonesia Masih Tertinggal 1-2 dari China
Olahraga
20 jam yang lalu
Jojo Jaga Peluang, Indonesia Masih Tertinggal 1-2 dari China
4
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
Olahraga
18 jam yang lalu
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Dukung KH Ma'ruf Amin, Muhammadiyah: Ulama Berjasa Besar bagi Republik Ini Dibanding Pemain Baru yang Buat Gaduh

Dukung KH Maruf Amin, Muhammadiyah: Ulama Berjasa Besar bagi Republik Ini Dibanding Pemain Baru yang Buat Gaduh
Ketua Umum Haedar Nashir. (dream)
Kamis, 02 Februari 2017 21:44 WIB
JAKARTA - Ketua Umum, PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Sekretaris Umum Muhammadiyah Abdul Mu'ti, mengunjungi kH Ma'ruf Amin di kantor MUI (Majelis Ulama Indonesia), Kamis (2/2/2017). Kunjungan itu sebagai bentuk dukungan Muhammadiyah terhadap Ketua Umum MUI tersebut.

Haedar secara tegas meminta semua pihak menghormati para ulama, khususnya Kiai Ma'ruf. Dia menyatakan ulama telah berjasa besar sepanjang sejarah republik ini.

''Kami, Muhammadiyah, memberikan dukungan kepada peran KH Ma'ruf dan para ulama di Indonesia ini yang jasanya besar dibanding para pendatang baru yang belum punya prestasi apa-apa yang membuat gaduh republik ini,'' ujar Haedar di Gedung MUI, Jakarta, Kamis.

Haedar mengatakan, ada perlakuan yang tidak etis diterima oleh Ma'ruf. Dia mendasarkan hal ini pada pernyataan terdakwa kasus penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, dan kuasa hukumnya dalam persidangan Selasa lalu.

''Kan boleh (pengacara menggali keterangan), tapi dari bahasanya kelihatan (tidak etis)," ujar dia.

Menurut Haedar, umat Islam Indonesia sebagai mayoritas harus menatap ke depan. Dia mendorong semua pihak dapat saling bersinergi agar bangsa ini dapat maju.

''Kami ingin baik di tubuh umat Islam, sesama bangsa dan pemerintah, makin membangun kebersamaan dan maju. Tidak terpecah-belah, saling benci, dan saling curiga, hanya karena satu kasus," ucap dia.

Haedar berharap umat Islam tidak menghabiskan energi karena disibukkan hanya oleh satu persoalan.

''Kita ingin publik memberi ruang, peran positif dan energi positif kita supaya bangsa ini dihuni oleh orang-orang mau membangun bangsa dengan tulus dan penuh kekhidmatan, dan tidak bikin gaduh," ucap Haedar.***

Editor:hasan b
Sumber:dream.co.id
Kategori:GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/