Home  /  Berita  /  GoNews Group

UN Dihapus, Anang Hermansyah: Kerja Mendikbud Tidak Fokus

UN Dihapus, Anang Hermansyah: Kerja Mendikbud Tidak Fokus
Anang Hermansyah. (istimewa)
Senin, 28 November 2016 17:37 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Rencana pemerintah menghapus Ujian Naisonal (UN) menimbulkan tanda tanya di publik tentang agenda prioritas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Akibatnya, menteri dinilai tidak fokus dalam bekerja.

Hal tersebut diungkapkan Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah saat dikonfirmasi GoNews.co, Senin (28/11/201/) di Jakarta.

Dia juga mengaku heran dengan langkah-langkah yang dilakukan Menteri Pendidan dan Kebudayaan Muhadjir Effendi seperti soal rencana penghapusan UN.

"Seperti soal UN yang akan dihapus, ini berarti guru menjadi satu-satunya tumpuan bagi anak didik. Padahal kalau dibedah, persoalan guru masih sangat njlimet," paparnya.

Musisi asal Jember ini menguraikan persoalan kualitas guru saat ini masih jauh di bawah standard. Dia menyebutkan hasil uji komptensi guru (UKG) masih di bawah standard yakno di angka 5,3 persen. Tidak sekadar itu, Anang menambahkan saat ini sekitar 70 ribu guru yang belum mengikuti program sertifikasi guru. "Ini disebabkan belum lulus S1 dan D-IV. Saat ini juga ada 700 ribu Guru Tidak Tetap (GTT). Ini semua pekerjaan rumah Mendikbud," sebut Anang.

Selain persoalan guru, Anang juga mengingatkan persoalan sarana dan prasaran sekolahan yang masih memprihatinkan di banyak tempat. Persoalan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) menjadi pemicunya. "Belum lagi, Mendikbud juga berencana merombak K-13. Jadi memang Menteri kita ini tidak fokus dalam bekerja. Ingat, semua ide Mendikbud ini taruhannya adalah anak didik," cetus Anang.

Terkait dengan rencana penghapusan UN, Anang menilai ide tersebut belum terkonsolidasikan dengan baik di internal pemerintahan. Dia mencontohkan sikap Wapres Jusuf Kalla yang tidak setuju penghapusan UN. "Di internal pemerintahan saja tidak kompak soal ide penghapusan UN. Saya sarankan, rapatkan dulu di internal pemerintahan, kaji secara matang baru uji publik," saran Anang.

Anang mengaku mendapat banyak aspirasi dari konstituennya terkait rencana penghapusan UN ini. Menurut dia, tidak sedikit orang tua siswa yang telah mengalokasikan anggaran untuk bimbingan belajar kepada anak-anaknya untuk menghadapi UN. "Banyak kegelisahan para orang tua yang muncul setelah pernyataan Mendikbud soal penghapusan UN," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/