Home  /  Berita  /  GoNews Group

Neta S Pane: Polisi Jangan Munculkan Kegaduhan Baru dengan Menangkapi Aktivis HMI

Neta S Pane: Polisi Jangan Munculkan Kegaduhan Baru dengan Menangkapi Aktivis HMI
Ilustrasi. (net)
Selasa, 08 November 2016 21:31 WIB
Penulis: Muslikhin Effendy
JAKARTA - Indonesia Poilice Watch mengingatkan, agar jajaran Kepolisian tidak memunculkan kegaduhan baru, dengan cara menangkapi aktivis HMI pasca demo 411.

Apalagi kata Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, cara cara penangkapan yang dilakukan aparat kepolisian lebih mengedepankan arogansi kekuasaan.

LInd Police Watch (IPW) mengingatkan, aktivis HMI bersama para ustad, habib, ulama, dan ratusan ribu umat Islam lainnya melakukan demo 411 karena Polri dinilai lamban dalam memproses kasus Ahok. Ketika aktivis mahasiswa berdemo dan terjadi benturan, kenapa mereka yang cenderung dikriminalisasi dan langsung ditangkap. Sementara sumber masalahnya, Ahok yang dituduh menistakan agama cenderung dipolemikkan Polri dan kepolisian tidak main tangkap dalam kasus Ahok," ujarnya kepada GoNews.co, Selasa (8/11/2016).

Karena menurut dia, pada awalnya dalam menangani kasus demo 411, Polri sudah bekerja profesional, proporsional, dan elegan. "Tapi kenapa pasca demo 411, aparat kepolisian justru mempertontonkan arogansi, main tangkap, dan jemput paksa," tukasnya.

Ia pun mempertanyakan, kenapa Polri cenderung menggunakan cara cara Orde Baru dalam menghadapi aktivis mahasiswa. Polri harusnya menyadari bahwa peran mahasiswa dan aktivis sangat besar dalam menumbangkan kekuasaan Orde Baru hingga nasib Polri bisa seperti sekarang ini.

"Jika Polri benar benar bekerja profesional tentu tidak ada diskriminasi. Dalam menangani kasus Ahok misalnya, Polri juga harus bekerja secepat menangkapi aktivis HMI. Selain itu Polri juga harus mengusut rekaman video yang beredar di masyarakat dimana ada pejabat Polri yang memprovokasi massa ormas keagamaan untuk menyerang aktivis HMI. Tapi kenapa video ini tidak diusut dan malah aktivis HMI yang dikriminalisasi," paparnya.

IPW kata dia, berharap jajaran Polri bekerja profesional dan proporsional serta tidak mengedepankan arogansi, sehingga tidak akan menimbulkan kegaduhan baru. Jika mengedepankan arogansi, dengan cara menangkapi aktivis HMI, Polri bisa dituding tidak independen dan cenderung mengalihkan perhatian publik dari kasus Ahok.

"Dampaknya, bukan mustahil akan muncul masalah baru, yakni mahasiswa dan aktivis akan melakukan aksi demo untuk mengecam Polri, yang ujung ujungnya bisa membenturkan polisi dengan mahasiswa, yang merusak citra Polri," pungkasnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/