Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
16 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
15 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
14 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
4 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
4 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
4 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

'Ancaman Narkoba Lebih Ngeri Ketimbang Serangan Militer'

Ancaman Narkoba Lebih Ngeri Ketimbang Serangan Militer
Jum'at, 21 Oktober 2016 12:54 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta mengingatkan bahwa ancaman yang paling serius adalah gerakan kriminal narkoba. Karena tujuan untuk melumpuhkan pola pikir kebanggaan bangsa Indonesia, nilai budaya, dan segala yang menyangkut kepribadian bangsa Indonesia.

Oso sapaan akrab Oesman Sapta menyampaikan hal itu ketilka membuka Sosialisasi Empat Pilar MPR di Aula Makodam XII Tanjungpura di Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (21/10).

Sosialisasi ini diikuti oleh 530 peserta, terdiri dari para perwira, tamtama dan bintara se Garnizun Pontianak. Lebih lanjut Oesman Sapta menegaskan, satu-satu jalan untuk mengintervensi bangsa Indonesia yang bisa dilakukan adalah dengan cara merusak moral generasi bangsa.

"Kalau intervensi fisik dengan cara merebut kedaulatan, TNI sangat mampu mengatasi hal-hal yang bersifat keamanan. TNI kita luar biasa," ungkap Oso dalam rilis Humas MPR.Ancaman lewat narkoba ini luar biasa. Mereka memasukkan narkoba ke Indonesia terbesar di dunia. Kalau ini masalah narkoba ini tidak ditanggulangi, kata Oso, maka hancurlah martabat bangsa.

Lucunya, kata Oso, orang tua baik swasta, sipil, TNI, Polri maupun pejabat eksekutif, menteri dan lainnya, kalau anaknya terkena narkoba maka ia berusaha melindungi supaya orang lain tidak tahu kalau anaknya terkena narkoba.

"Jadi ancaman lewat narkoba ini lebih ngeri dari serangan militer. Musuhnya tidak ketahuan," ujarnya.

Nah, untuk mengatasi ini, tegas Oso, adalah dengan cara terus-menerus menyosialisasikan Empat Pilar. Dinding pertahanan yang terakhir adalah Empat Pilar. Karena di dalam Empat Pilar, menurut Oso, dimana setiap pilarnya ada makna, ada pertahanan, ada ketahanan, ada rasa kebanggaan terhadap rasa memiliki bangsa Indonesia.

"Hanya itu satu-satu cara untuk mempertahankan negara kita," ujar Oso.

Sosialisasi ini selain dihadiri para pemateri, yaitu Prof. Bachtiar Aly (Ketua Fraksi Nasdem di MPR), Zainut Tauhid Sa'adi (Ketua Fraksi PPP MPR) dan Ma'ruf Cahyono (Sesjen MPR). Juga dihadiri Pangdan XII Tanjungpura Mayjen TNI Andhika Perkasa.

Selaku tuan rumah, Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Andhika Perkasa menyatakan, acara sosialisasi ini merupa peristiwa istimewa untuk Kodam XII Tanjungpura. Karena dihadiri oleh pimpinan lembaga tinggi negara beserta anggota MPR, dan Sesjen MPR. (rls)

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Peristiwa, Pemerintahan, Politik
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/