Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Riang: Sudah Unggul Tapi Kurang Bisa Memanfaatkan
Olahraga
23 jam yang lalu
Indonesia Tertinggal 0-2 Atas China, Fajar/Riang: Sudah Unggul Tapi Kurang Bisa Memanfaatkan
2
Jojo Jaga Peluang, Indonesia Masih Tertinggal 1-2 dari China
Olahraga
23 jam yang lalu
Jojo Jaga Peluang, Indonesia Masih Tertinggal 1-2 dari China
3
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
Olahraga
20 jam yang lalu
China Juara dan Indonesia Runner Up Piala Thomas 2024
4
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
Sumatera Barat
27 menit yang lalu
Timnas U 17 Wanita Tatap Laga Perdana Melawan Filipina di Piala Asia U 17 AFC 2024
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Pemilik Bus di Terminal Simpang Aur Bukittinggi Keluhkan Lahan Terminal yang Kian Menyempit

Pemilik Bus di Terminal Simpang Aur Bukittinggi Keluhkan Lahan Terminal yang Kian Menyempit
Parkir kendaraan sepeda motor di kawasan Terminal Simpang Aur, Bukittinggi.
Senin, 15 Agustus 2016 13:42 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI- Kebijakan Pemko Bukittinggi untuk mengelola sebagian lokasi di dalam kawasan Terminal Simpang Aur sebagai lahan parkir sepeda motor untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah [PAD] dari sektor retribusi parkir masih terus menjadi polemik bagi para pemilik PO di dalam terminal.

Pasalnya, keberadaan areal parkir sepeda motor dalam terminal tersebut sangat mengganggu sirkulasi kendaraan yang lalu lalang di dalam lokasi terminal setiap harinya.

"Kami terpaksa harus mewanti para sopir kami agar berhati-hati jika hendak memutar dan memaju mundurkan kendaraan di dalam terminal karena adanya tumpukan parkiran sepeda motor yang sampai enam lapis di sini,“ sebut salah seorang petugas PO, Syahril Muchtar pada GoSumbar, Senin 15 Agustus 2016.

Selain mengganggu sirkulasi kelancaran bus yang keluar masuk, para penumpang kami juga terpaksa harus berjejer di dalam bangku terminal karena lokasi terminal yang kian sempit, terangnya.

Dikatakan juga oleh Syahril, Pemko Bukittinggi harus segera mencarikan solusi terbaik dalam menghadapi persoalan ini,seperti merevitalisasi kembali kawasan Terminal Simpang Aur, sebelum menimbulkan masalah- baru. Karena setahu saya lahan terminal adalah untuk mobil bukan untuk parkir sepeda motor, tandasnya.

Terkait kebijakan Pemko Bukittinggi yang menjadikan sebagian lokasi terminal jadi lahan parkir menurut Kepala Dishubkominfo Kota Bukittinggi, Ibentaro Samudra, kebijakan Pemko ini hanya bersifat sementara saja, sembari menunggu lahan parkir yang diperuntukkan bagi sepeda motor yang di tempatkan pada lantai 2 kawasan dalam terminal selesai dibangun.

Ibentaro juga menuturkan, beginilah kondisi terkini yang ada, semua pihak harus bisa memaklumi semua keterbatasan yang saat ini terjadi. Pemko Bukittinggi tentu menginginkan yang terbaik untuk masyarakatnya, ulas Ibentaro.[**]

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/