https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Pasca Banjir Bandang, Belasan Hektar Sawah dan Ladang Tak Bisa Digarap

Pasca Banjir Bandang, Belasan Hektar Sawah dan Ladang Tak Bisa Digarap
Tim Ramkadan Kabupaten Limapuluh Kota,pimpinan Sekda Yendri Tomas berbuka puasa bersama di masjid raya Pauh Sangik, Kecamatan Akabiluru (f/humas)
Selasa, 14 Juni 2016 15:44 WIB
Penulis: Trinanda

LIMAPULUH KOTA--Pasca banjir bandang beberapa waktu lalu, belasan hektar sawah dan ladang masyarakat di Kenagarian Pauah Sangik Kecamatan Akabiluru tak bisa digarap lagi karena sudah berobah menjadi aliran Sungai Batang Lampasi. Begitu juga sebuah rumah warga, terpaksa ditinggalkan penghuninya karena sudah rusak berat dihondoh banjir.

         “Batang Lampasi yang semula hanya memiliki lebar sekitar 12 meter, sejak dihantam air bah beberapa bulan lalu telah bertambah menjadi 28 meter. Hingga kini sungai itu terus melebar ke sawah dan ladang warga yang berada di sisi,” ungkap Pj Wali Nagari Pauah Sangik Tarmis di hadapan tim safari Ramadhan yang dipimpin Sekretaris Daerah Kabupaten Limapuluh Kota H Yendri Tomas, SE, MM di Masjid Raya Pauah Sangik, Senin (13/6).

            Selain membuat warga kehilangan areal pertaniannya, bencana alam awal tahun lampau itu juga membuat satu keluarga yang beranggotakan sepuluh orang terpaksa mengungsi dan hingga kini masih menempati pondok berdinding seng dan berlantaipalupuah batang pinang. Berikutnya, sebanyak 6 unit rumah warga miskin yang berada di bawah tebing juga terancam tertimbun longsor.

“Kami berharap warga yang terpaksa menghuni pondok kecil itu mendapat perhatian dari Pemkab Limapuluh Kota, termasuk masalah tebing yang rawan longsor dan mengancam enam rumah warga,” papar Tarmis.

            Menjawab harapan masyarakat itu ketua tim safari ramadhan Yendri Tomas menyebut, sengaja datang ke masjid-masijd yang ada di berbagai nagari untuk menjemput aspirasi dan bersilaturahmi dengan masyarakat. Berbagai persoalan yang dikadukan akan menjadi catatan dan di bawa ke tingkat kabupaten.

            “Kita akan membawa berbagai permasalahan ini ke kabupaten untuk berikutnya ditangani SKPD terkait,” papar Yendri.

            Pada kesempatan itu juga Yendri juga mengingatkan pemerintahan nagari untuk ekstra hati-hati dalam mengelola dana desa yang jumlahnya mencapai kisaran Rp1 milyar. Bila tidak mengerti, sebaiknya konsultasi dan berkoordinasi dengan camat dan SKPD terkait.

            “Kita berharap tidak ada yang berurusan dengan hukum. Untuk itu kita harus menggunakan dana desa tersebut sesuai dengan aturan. Harus disadari, semua mata akan melihat dan memantau penggunaan dana desa yang besar tersebut,” tegas Yendri.

            Ikut hadir dalam rombongan safari ramadhan itu Kepala BPM Kabupaten Limapuluh Kota Syahrial Amri, S.Sos, M.Si, Kepala BP4K Ir. H. Deswan Putra, MM, staf ahli Taufik Hidayat, SE, Sekretaris DPPKAD Yuliasman, SE, MM, Camat Akabiluru Elsiwa Fajri, S.STP, anggota DPRD Marshal, B.Ac dan sejumlah staf Pemkab Limapuluh Kota.

            Dalam kesempatan itu Yendri juga menyerahkan bantuan lima lembar tikar kepada pengurus masjid setempat.***

Editor:M Siebert
Kategori:Umum, GoNews Group, Limapuluh Kota
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/