Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
16 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
2
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
17 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
15 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
5 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
5 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
5 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Diduga Salah Paham, Polisi Ini Pukuli Anak Sekolah di Taman Panorama Lubang Jepang Bukittinggi

Diduga Salah Paham, Polisi Ini Pukuli Anak Sekolah di Taman Panorama Lubang Jepang Bukittinggi
( Courtesy Wahyu P).
Jum'at, 06 Mei 2016 23:12 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI - Tindakan kekerasan kembali dilakukan oleh salah seorang anggota Satlantas Polres Bukittinggi berpangkat Ipda yang juga merupakan Kanit Patroli berinisial GN terhadap seorang pelajar bernama Amal Yasid (16) di kawasan obyek wisata Taman Panorama dan Lubang Jepang, Bukittinggi, Jumat 6 Mei 2016, sekitar pukul 17.00 WIB.

Kronologis kejadiannya berawal saat korban Amal Yasid siswa kelas X SMAP Bukittinggi yang tengah mengisi waktu liburnya dengan bekerja menjadi tukang parkir, tengah memarkir kendaraan di depan kawasan Taman Panorama Lubang Jepang.

Saat pemukulan itu terjadi, diduga Kanit Patroli GN salah paham terhadap korban. Kanit Lantas tersebut mengira korban Amal Yasid adalah pelaku pelanggar aturan lalu lintas karena tidak memakai helm.

" Sebelum dipukuli, menurut pengakuan Amal Yasid yang didampingi orang tuanya Idris Sanur, dia juga telah berupaya menjelaskan pada Polantas tersebut, namun penjelasan saya tidak digubris dan tetap memukul saya di bagian perut dan dada, " ungkapnya.

Menurut salah seorang saksi mata yang melihat langsung peristiwa itu terjadi Magdalena (60) mengatakan, saya melihat langsung pemukulan itu, dan saya tidak enak hati melihat anak itu dipukuli oleh polisi. Sebaiknya, jika memang ada masalah diselesaikan dengan cara baik-baik, tidak dengan cara kekerasan begitu. Apalagi kekerasan itu terjadi di depan khalayak ramai, tukasnya.

Sementara itu, orangtua korban Idris Sanur mengatakan pada media bahwa dia berharap polisi mau memproses peristiwa yang menimpa anaknya, agar kejadian serupa tidak terulang kembali, cetusnya.

Kasat Lantas Polres Bukittinggi AKP Rio Sigal Hasibuan yang dihubungi GoSumbar membenarkan kejadian pemukulan karena kesalahpahaman itu, dan dirinya juga mengaku telah mengupayakan langkah perdamaian. Dia berharap agar peristiwa tersebut bisa diselesaikan secara kekeluargaan saja.(**)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/