Home  /  Berita  /  Ekonomi

Pengunjung Salah Sangka, Sayur Siput Disangka Batu

Pengunjung Salah Sangka, Sayur Siput Disangka Batu
Penggemar menyendok sayur siput di warung Ladang Rimba, Trumon Tengah, Aceh Selatan. (Foto: Al Fahd Radi Fahlefi)
Jum'at, 29 April 2016 07:28 WIB
Penulis: Alfahd Radi Fahlefi
ACEH SELATAN - Menarik dan menjadi ruyonan, “orang Aceh memang aneh, batupun dimasak jadi lauk, lahapnya bukan main”. Padahal sajian menu sayur siput ciri khas Aceh yang mulai langka.

Ucapan ini sering dilontarkan penggunjung saat singgah disalah satu rumah makan di Gampong Ladang Rimba, Kecamatan Trumon Tengah, Kabupaten Aceh Selatan. Sayur siput dikirain batu oleh pengunjung dari luar Aceh. Tragedi salah sangka itu terjadi beberapa pekan yang lalu, kata Mustafa warga setempat kepada GoAceh, Kamis (28/4/2016) kemarin.

“Karena belum mengerti dan belum pernah mencicipi, sehingga sayur siput yang lezat dan mengasyikan itu dipikir batu. Setelah dijelaskan pemilik warung, tamunyapun mencoba menyedot daging siput dari balik sarangnya. Tau-tau pengunjung yang diketahui berasal dari Pulau Jawa itu harus tambah nasi dan mengakui nikmat,” ujar Musatafa yang kerap mangkal di kawasan itu.

Informasi harunya sayur siput turut disampaikan Teuku Masrizar SHut MSi, katanya, salah seorang wartawan terkenal dan senior dari Jakarta pernah singgah di Ladang Rimba. Saat melihat gulai siput ia langsung memesan dan mencicipi. Ternyata selera makannya luar biasa. Kepada kami diakui terkesan karena sejak meniti profesi di Jakarta tidak pernah lagi merasai kelezatan gulai siput Aceh.

“Ternyata sayur langka ini masih ada di Trumon Aceh Selatan. Siput merupakan menu kesukaan saya dan ini sulit didapati di restoran-restoran terkemuka di ibukota,” papar T. Masrizar meniru ucapan sang wartawan.

Karena belum kenal maka tidak sayang, seumpama itulah kondisi sayur siput. Pengelaman lain disampaikan penjaga warung, Teuku Zulhaifa. Beberapa waktu yang lalu rombongan anggota DPR-RI asal Aceh mampir selepas berkunjung di Pantai Barat Selatan. Begitu melihat ada sayur siput, tanpa sungkam bapak itu langsung mengambil dan menikmati.

“Kawannya yang saya duga orang luar Aceh menyebutkan, orang Aceh mamang pinter, batu-batu disayur untuk lauk pauk tetapi enaknya luar biasa. Maaf pak saya hanya bergurau. Sayur siput ini membuat segera makan saya tanpa menoleh kiri dan kanan,” sebut si tamu sambil menyedot daging siput, kisah T Zuhaifa. (rad).

Editor:Mustafa Kamal Usandi
Kategori:Ekonomi
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/