Home  /  Berita  /  Pemerintahan

Walau Listrik Sering 'Byarpet' di Duri, Ternyata Anggaran Pengawasan Jaringan Distribusi Saja Capai Rp620 Juta

Walau Listrik Sering Byarpet di Duri, Ternyata Anggaran Pengawasan Jaringan Distribusi Saja Capai Rp620 Juta
Ilustrasi
Sabtu, 16 April 2016 23:59 WIB
Penulis: Hermanto Ansam
DURI - Meski listrik sering mati di Kecamatan Mandau dan Pinggir, namun anggaran untuk mengawasi jaringan saja bisa mencapai Rp620 juta per tahun. Padahal anggaran sebesar itu bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya yang sangat mendesak untuk perbaikan kualitas listrik kota minyak ini. Anehnya, anggaran itu berada di Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bengkalis, bukan pada PT PLN.

Berdasarkan alokasi angggaran APBD Bengkalis 2015 melalui Dinas Pertambangan dan Energi, awalnya anggaran pengawasan ini dlalokasikan sekitar Rp961.171.200 namun setelah dilakukan lelang akhirnya dimenangkan oleh CV DCK asal Pekanbaru dengan harga negosiasi Rp620.818.000 atau jika dibagi dengan 360 hari dalam setahun, biaya pengawasan jaringan saja mencapai Rp1,7 juta perhari.

Proyek ini tidak ada pekerjaan fisik atau pun pengadaan, namun hanya pengawasan alias ''tengok-tengok'' jaringan listrik saja. Dan dinilai proyek mubazir karena outpun yang dihasilkan tidak begitu jelas.

Sementara itu Kadistamben Bengkalis Tengku Ilyas saat dikonfirmasi GoRiau.com, Sabtu (16/4/2016) disela acara pembukaan MTQ ke-42 Kecamatan Mandau mengatakan, anggaran pengawasan jaringan listrik tersebut tidaklah sampai Rp1 miliar, karena setelah tender hanya Rp620 juta.

''Kalau untuk pengawasan itu sudah ada konsultan pengawasanya, dan itu ditenderkan. Bukan kita langsung yang turun, kita hanya sebagai monitoring saja. Tanya dengan KPA nya saja, Azuri, dia yang lebih paham," kata Tengku Ilyas.

Saat diminta kontak KPA nya, Kadistamben Bengkalis ini berdalih tidak membawa handphone. "Hp saya tertinggal di mobil," tutupnya.

Sementara itu, warga Duri, Wawan menyesalkan proyek-proyek di kota Duri yang terkesan hanya untuk menghamburkan uang tanpa ada tujuan yang jelas. ''Jaringan listrik itu tak perlu diawasi, sudah tugas PLN melakukannya. Ngapa pula Distamben menganggarkan pengawasannya. Pembosoran saja. Lebih baik uang setengah miliar lebih itu dipergunakan untuk membangun sekolah atau fasilitas umum,'' ujarnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/