Berasal dari Medan, Sebagian Narkoba di Kampung Dalam Masuk Melalui Pelabuhan
Penulis: Chairul Hadi
"Barangnya (narkoba) saya pesan dari seseorang di Medan. Dikirim melalui perairan pakai kapal. Nanti sampai di sini dijemput di pelabuhan dekat Pasar Bawah," jawab RJ saat ditanyai GoRiau.com, Jumat (25/3/2016) sore di Mapolresta Pekanbaru.
Seingatnya, dalam beberapa bulan ini dia sudah 10 kali order sabu ke Medan. "Dulu modal awalnya Rp75 juta. Saya pinjam," bebernya. "Kalau keuntungannya saya tak ingat. Tapi tiap hari selalu ada yang pesan," tukasnya.
Terkait ini, Kapolresta Pekanbaru, Kombes Aries Syarief Hidayat menyebutkan kalau sabu-sabu ini bukan diproduksi di Pekanbaru. "Pengakuannya dari Medan, jadi bukan diracik di Pekanbaru. Ada melalui perairan ada juga melalui darat," sebutnya.
Senada dengan itu, Direktur Reserse Narkoba Polda Riau, Kombes Hermansyah menguraikan bahwa Pekanbaru memang jadi sasaran empuk untuk bisnis haram narkotika. "Karena permintaan banyak dan Pekanbaru jadi pasar yang menggiurkan," jawabnya.
Selain Pekanbaru, Kota Dumai juga jadi perhatian serius oleh Direktoratnya. "Dumai itu pintu masuk, lebih banyak di sana ketimbang tempat lain, ini kerawanan. Kalau peluang pemasok bisa dari mana saja, misalnya laut. Makanya dumai termasuk salahsatu titik peredarannya," singkat Hermansyah.
Hingga hari ini, sudah 34 orang terduga pengedar narkoba berhasil diciduk jajarannya. Dari semua itu, terdapat pula keterlibatan remaja. "Ini artinya orangtua dan masyarakat harus mewaspadai pergaulan anak-anak mereka. Karena narkoba ini sudah ada di mana-mana," pungkasnya. ***
Kategori | : | Hukum |