Home  /  Berita  /  Hukum

Wah, Ternyata Ada 'Bisnis Kupu-kupu Malam' di Jalan Sumbar-Riau, Ini Kisah Terbongkarnya

Rabu, 09 Maret 2016 18:07 WIB
Penulis: Nur Akmal
wah-ternyata-ada-bisnis-kupukupu-malam-di-jalan-sumbarriau-ini-kisah-terbongkarnyaKapolres Limapuluh Kota, AKBP Bagus Suropratomo.
LIMAPULUH KOTA - Tak banyak yang menduga kalau jalur lintas provinsi Sumbar - Riau yang padat ternyata juga menjadi incaran ''pebisnis wanita atau prostitusi''. Meski tidak semeriah, jalur lintas di provinsi lain, namun jajaran kepolisian akhirnya mampu membongkar bisnis ''kupu-kupu malam'' yang merusak moral masyarakat tersebut.

Terbongkarnya kasus ini terjadi Sabtu (5/3/2016) disaat Polres Limapuluh Kota, mencari pelaku curanmor. Meski pelaku curanmor berhasil melarikan diri, namun Polres justru menemukan kasus baru yakni prostitusi dan berhasil mengamankan pekerja seks komersial (PSK).

Kapolres Limapuluh Kota AKBP Bagus Suropratomo kepada wartawan di Mapolres setempat, Minggu (6/3/2016) sore, mengatakan, awalnya, pihaknya hendak mengembangkan kasus penangkapan dua orang terduga pelaku pemerkosaan dan pencurian dengan kekerasan di Pangkalan Koto Baru.

Menurut informasi salah satu otak kasus pencurian dengan kekerasan dan pemerkosaan yang kabur saat penggeledahan di Manggilang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru berinisial "ICP", mereka sering berkumpul di sana.

"Begitu digerebek, ternyata tidak ada yang bersangkutan (ICP). Kami hanya menemukan, tiga wanita dan seorang pria. Belakangan, pria itu diketahui sebagai "M" (35), pemilik tempat prostitusi yang sekaligus kita duga mucikari," terang Kapolres.

Selain mengamankan "M", Kapolres didampingi Kasatreskrim AKP Dicky Fertoffan Bachriel mengaku, juga membawa 3 orang terduga PSK dari rumah prostitusi tersebut ke Mapolres Limapuluh Kota.

"Hingga sekarang, pemilik bangunan penyedia jasa prostitusi, saudara "M", sudah kami tetapkan sebagai tersangka," tutur Bagus. Sedangkan untuk 3 PSK yang berinisial "A” (26),  “I” (28) dan “IK” (27), polisi masih melakukan pemeriksaan.

Dari keterangan ketiga pekerja seks tersebut, polisi mendapat informasi, jika tidak seluruh dari mereka, berasal dari Sumbar. "Dua diantaranya, berasal dari Indramayu, Jawa Barat. Ini yang bersangkutan mengakui," jelas kapolres.

Berdasarkan informasi dari masyarakat'dunia' prostitusi di jalan lintas Sumbar-Riau sudah bukan rahasia umum. Modus yang biasa digunakan PSK, yakni nongkrong di warung-warung kopi hingga pagi hari.

Di bawah warung, ternyata ada bangunan yang disiapkan pemiliknya untuk melepas syahwat. "Termasuk oleh terduga mucikari "M", di bawah warungnya, ada bangunan khusus untuk melakukan praktik prostitusi antara PSK dengan pelanggan," jelas kapolres.  ***

Editor:Hermanto Ansam
Kategori:Limapuluh Kota, Hukum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/