Home  /  Berita  /  Peristiwa

Ribuan Warga Sesaki Mesjid Raya Sumbar Guna Laksanakan Shalat Gerhana di Padang

Ribuan Warga Sesaki Mesjid Raya Sumbar Guna Laksanakan Shalat Gerhana di Padang
Ribuan jemaah sedang shalat gerhana di Masjid Raya Sumbar. (Humas)
Rabu, 09 Maret 2016 10:11 WIB

PADANG – Warga Kota Padang melaksanakan shalat gerhana matahari, Rabu (9/3/2016) pagi. Sebelas tempat pelaksanaan shalat yang telah ditunjuk Pemerintah Kota Padang, termasuk sejumlah masjid lain di Kota Padang dipenuhi jamaah.

Di Masjid Raya Sumatera Barat, ribuan jamaah tumpah ruah di masjid yang berada di jalan Khatib Sulaiman itu. Shalat dilaksanakan sekitar pukul 07.00 Wib. Bertindak sebagai khatib yakni Buya Gusrizal Gazahar dengan imam, H. Muchlis.

Walikota Padang H. Mahyeldi Dt Marajo mengatakan, gerhana matahari total (GMT) merupakan momen untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Peristiwa yang jarang dan langka terjadi ini diharapkan menjadi pengetahuan bagi seluruh masyarakat, utamanya generasi muda.

“Lewat peristiwa (GMT) ini, kita harapkan bagaimana kita mewariskan pengetahuan kepada seluruh masyarakat tentang pelaksanaan shalat gerhana. Mudah-mudahan ini menjadi suatu pelajaran bagi generasi muda dan masyarakat tentang shalat gerhana,” ujar Mahyeldi usai pelaksanaan shalat di masjid tersebut.
Dikatakan Walikota, selain sebagai momen mendekatkan diri kepada Sang Pencipta, lewat peristiwa gerhana matahari ini menjadi momen untuk mengevaluasi diri dan ingat kepada diri sendiri. Termasuk ingat dengan tanggungjawab yang selama ini belum ditunaikan dengan baik.

“Mudah-mudahan setelah ini kita menjadi lebih baik dan memberikan yang terbaik di manapun kita berada,” kata Walikota bersama Wakil Walikota Padang, Emzalmi yang didampingi Kabag Humas dan Protokol, Mursalim, serta Kabag Kesra, Al Amin.

Pelaksanaan shalat gerhana matahari tidak saja dilakukan di Masjid Raya Sumatera Barat. Akan tetapi juga digelar di sebelas kecamatan dan masjid lain. Seperti di Kecamatan Padang Barat yang dipusatkan di Masjid Sahara, Kelurahan Padang Pasir. Kemudian di Masjid Muhammadiyah, Tanjung Saba, Lubuk Bagaluang, seterusnya di Masjid Raya Surau Gadang, Kelurahan Surau Gadang, Nanggalo.

Di Kecamatan Padang Timur, pelaksanaan shalat gerhana dilakukan di Masjid Raya Ganting. Di Padang Selatan, shalat gerhana dilakukan di halaman Komplek SDN Pasa Mudiak dengan khatib Buya Arman Sutan dan Yassiruddin sebagai imam.

Shalat gerhana juga dilaksanakan di Kecamatan Pauh. Di sini, shalat dipusatkan di Masjid Al Muttaqin, Pasar Baru, Kelurahan Cupak Tangah. Bertindak sebagai imam yakni Camat Pauh, Wardas Tanjung. Sedangkan khatib yakni Zul Asfi Lubis. Di Kecamatan Kuranji, shalat gerhana dilakukan di Masjid An Nur, Lolong Karan, Sungai Sapih.

Di Lubuk Kilangan, shalat gerhana dilakukan di Masjid Muthathahirin, Banda Buek. Di Kecamatan Koto Tangah dilakukan di Masjid As Sa'adah, Kelurahan Batang Kabung, Ganting. Sedangkan di Bungus Teluk Kabung, shalat dilaksanakan di Masjid Nurul Yaqin Muhammadiyah, dengan khatib Enmar Dahar.
Walikota Padang mengapresiasi tingkat kehadiran jamaah yang hadir di Masjid Raya Sumatera Barat. Termasuk pelaksanaan shalat gerhana di masjid-masjid yang ada di Kota Padang.

“Masyarakat yang hadir cukup luar biasa. Mudah-mudahan upaya memberikan pengetahuan kepada masyarakat dapat tersampaikan,” pungkasnya.
Puncak Gerhana.

Sebelum pelaksanaan shalat gerhana di Masjid Raya Sumatera Barat, Walikota Padang sempat melihat detik-detik terjadinya gerhana matahari lewat teleskop yang disiapkan Badan Hisab Rukyat (BHR) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat di sisi selatan masjid tersebut. Saat itu, gerhana terjadi masih sekitar 30 persen. Usai melihat itu, Walikota kemudian kembali ke dalam masjid untuk seterusnya melaksanakan shalat gerhana.

Staf pemantau gerhana matahari BHR Kanwil Kementerian Agama Sumbar, Ihsan, mengatakan, gerhana matahari sudah mulai terjadi sejak pukul 06.23 Wib. Akan tetapi ketika itu gerhana masih belum dapat terlihat sepenuhnya karena tertutup awan. Sekitar pukul 06.53 Wib, gerhana mulai dapat terlihat karena awan sudah mulai menyibak.

“Puncak gerhana matahari di Kota Padang terjadi pukul 07.19 Wib selama lebih kurang 30 detik. Ketika itu gerhana tidak total, hanya sekitar 94 persen. Dan gerhana berakhir pada pukul 08.27 Wib,” ujarnya.

BHR Kanwil Kemenag Sumbar menggunakan teleskop ukuran besar yang digunakan khusus untuk melihat benda langit termasuk hilal. Teleskop seharga satu kendaraan jenis Toyota Innova ini dipasang sejak pagi hari hingga berakhirnya gerhana. Masyarakat pun puas setelah melihat terjadi gerhana melalui teleskop ini. (Charlie / Mursalim)

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/