Menderita Kepala Membesar, Bocah Asela di Silaut Pesisir Selatan Butuh Bantuan Donatur

SILAUT - Kondisi kepala membesar dan tubuh yang kurus, Asela bocah berusia 18 bulan ini terbaring lemah diatas tempat tidur Puskesmas, Sang ayah Mustoni (29)  dengan setia menemani sang putri, raut kelelahan terlihat  di wajahnya karena telah 2 minggu berada diruang rawat inap puskesmas.  

Asela, menderita penyakit Hidrosefalus yang menyerang organ otak. Penderita hidrosefalus mengalami penumpukan cairan di dalam otak yang berakibat pada meningkatnya tekanan pada otak. Jika tidak segera ditangani, tekanan ini dapat merusak jaringan dan melemahkan fungsi otak. Dan penyakit itulah yang menyerang bocah kecil ini

Mustoni, ayah dari Asela, warga Bengkulu Utara, yang memiliki 3 anak, dan Asela adalah anak bungsunya. Dia telah berpisah dengan istinya dan 2 orang anaknya yang tertua dan Asela tinggal bersamanya.

Penyakit yang diderita anaknya ini telah diketahuinya semenjak putrinya berusia 2 bulan, namun pengobatan yang bisa diberikannya adalah pengobatan artenatif saja karena Mustoni hanyalah buruh lepas dan penghasilan tidak mencukupi .

Untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya dia hanya mengandalkan belas kasihan orang lain, sehingga untuk memberikan pengobatan layak bagi putrinya dia tidak memiliki biaya.

'Saya tidak memiliki biaya untuk pengobatan ini, untuk makan saja hanya mengandalkan belas kasihan orang, ' ujarnya

Mustoni hijrah dari Kampungnya Bengkulu Utara ke Kenagarian Talang Binjai Kecamatan Silaut akhir tahun 2015 lalu, dan menumpang tinggal di rumah seorang warga dengan kondisi rumah yang tidak layak huni, padahal kondisi anaknya yang sangat memprihatinkan dan kekurangan gizi. Beruntung sesampainya di Kenagarian Talang binjai Silaut dia berobat ke bidan desa dan dievakuasi ke Puskesmas Tanjung Makmur untuk pengobatan yang layak bagi putrinya.

Walinagari Talang Binjai Narudi mengungkapkan, Asela anaknya Mustoni telah mendapatkan perawatan di Puskesmas Tangjung Makmur, rencananya akan di rujuk ke RSUD M Zein Painan untuk mendapatkan pengobatan lanjutan agar anaknya bisa segera sembuh. Kita telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan daerah asalnya guna mengurus kelengkapan data kependudukannya serta kartu jaminan kesehatannya .

"Kita sangat prihatin sekali melihat kondisi dari Asela dan ayahnya, yang tinggal dirumah orang yang tidak layak huni. Keluarga ini sangat membutuhkan bantuan dari dotanur membantu meringankan bebannya sehingga anaknya ini bisa kembali normal seperti anak lainnya," ujarnya sebagaimana dilansir pesisirselatankab.go.id, Kamis (3/3/2016).

Senada disampaikan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Tanjung Makmur Hendra Novizon, SKM, menurutnya Asela telah mendapatkan perawatan di Puskesmas semenjak 19 Februari lalu, dengan kondisi yang sangat memprihatinkan sekali . Dan semnejkan adanya laporan bidan desa kalau anaknya hanya mendapatkan perawatan seadanya dan kurang gizi maka Asela dievakuasi ke Puskesmas.

Menurutnya semenjak mendapatkan perawatan di puskesmas kondisi gizi sang anak mulai membaik. Dan pihak Rumah sakit membebaskan biaya pengobatan untuk Asela. akan tetapi Asela harus segera dirujuk ke RSUD M Zein untuk pengobatan lanjutan. Namun karena belum selesainya masalah kependudukan dan BPJSnya maka pengobatan masih dilakukan di Puskesmas.

''Kita belum bisa merujuknya ke Pusksmas sebab masih mengurus kelengkapan administrasi, jika kita harus merujuk tntunya menjadi pasien umum. Maka uluran tangan dan bantuan dari pihak lain sangat dibutuhkan oleh keluarga ini," ujarnya

Sementara itu Wakil Bupati Pessel Rusma Yul Anwar yang melihat langsung kondisi Asela di Puskesmas Tanjung Makmur mendapat laporan bahwa bocah malang ini harus s segera mendapatkan pengobatan lanjutan, agar penyakit yang diderita oleh Asela bisa segera sembuh.

"Kita sangat prihatin dengan kondisi Asela , semoga setelah kelengkapan administrasi nya selesai bisa segera dirujuk dan segera mendapatkan penanganan operasi," ujarnya seraya memberikan bantuan kepada Mustoni Ayah Asela. (***)