BNNK Sawahlunto Intensifkan Penyuluhan dan Rehabilitasi Korban Narkoba

SAWAHLUNTO - Sebagai lembaga negara baru di daerah, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Sawahlunto terus melakukan koordinasi dengan berbagai lembaga seperti Polri, TNI, Kejaksaan, Pemerintah Daerah, serta tokoh masarakat. Hal ini diperlukan sebagai langkah mempermudah pelaksanaan tugas BNN dalam berkoordinasi menyukseskan program kerja terkait penyuluhan, rehabilitasi, serta pemberantasan peredaran narkoba di tahun 2016 ini.

Hal itu dikatakan Drs.Guspriadi,MM, Ketua BNN Kota Sawahlunto, dalam percakapannya dikantornya dengan GoSumbar.com Senin kemarin (25/1/2016). Menurut dia, karena lembaga ini baru terbentuk di daerah ini, maka banyak hal yang harus dilakukan seperti mempersiapkan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, hingga adanya pembenahan terhadap struktur dan operasional organisasi sesuai aturan ketentuan yang ada.

Meski belum lama berdiri, kata Guspriadi, BNN telah melakukan berbagai kegiatan yang bersifat pembinaan, pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba yang melibatkan mitra terkait yakni, BNN Provinsi Sumatera Barat, Kasat Narkoba Polres Sawahlunto, serta pihak lain yang turut dalam aksi pemberantasan peredaran narkoba di Kota Sawahlunto melalui kegiatan razia ke berbagai lokasi tempat hiburan yang ada di wilayah hukum pemerintahan kota wisata tambang berbudaya ini.

“Ada 9 pengguna narkoba terendus razia, namun siapa dalang dibalik peredaranya barang haram itu hingga kini belum tercium hidung polisi. Mereka yang kami amankan semuanya adalah pecandu narkotika jenis shabu-shabu yang kini tengah mendapat rehabilitasi bekerjasama dengan pemerintah melalui Dinas Kesehatan dan Sosial Sawahlunto. Pemakai ini rata-rata adalah anak remaja yang kondisinya masih belum parah sekali dan bisa di rehabilitasi dalam waktu cepat,” ungkap Guspriadi, mantan Kadis Kesbangpol dan BPBD Sawahlunto tersebut.

Dalam keterangan lainnya, Guspriadi menuturkan, peredaran narkoba saat ini lebih di dominasi shabu-shabu ketimbang narkoba jenis lain. Namun demikian, Guspriadi tidak menampik semua jenis narkoba baik jenis lama maupun jenis baru akan di proteksinya tidak boleh beredar dan di konsumsi oleh masyarakat kota ini terkait bahaya dan dampak yang ditimbulkannya. Untuk meminimalisasi itu, di tahun 2016 ini, kegiatan razia di tempat hiburan dan lokasi yang dicurigai akan tetap dilakukan.

Dalam menjalankan tugas, BNN masih tetap dalam koridor kerjasama dan koordinasi dengan pihak Polri walau dalam profesionalismenya kedua lembaga itu tetap berjalan sesuai protap masing-masing, namun karena organisasi yang dipimpinnya belum memiliki alat kelengkapan sesuai struktur yang ada, maka semua tugas masih membutuhkankerjasama intensif dengan Polri dalam hal ini Satnarkoba Polres Sawahlunto.

” InsyaAllah tahun 2016 ini semua perangkat itu akan terisi sesuai kebutuhan organisasi, misalnya untuk posisi jabatan Kasi Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat akan dilakukan pengisian jabatannya pada tanggal 26 Januari 2016 ini dengan melantik Kapten (Inf) Muryanto oleh Ka BNN Provinsi Sumatera Barat. Sedangkan yang lain akan berproses sama, sehingga untuk penindakan dan penyidikan serta pemberantasan narkoba berjalan efektif. Khusus jabatan ini BNN akan punya penyidik sendiri yang kini tengah mendapatkan pendidikan khusus. Untuk sementara penindakan dan penyidikan masih diserahkan kepada pihak Polres Sawahlunto,” ungkapnya.

Rencananya, pada tahun ini BNN sudah menyiapkan kerangka kerjasama dengan berbagai pihak untuk menjalankan fungsi pemberantasan dan peredaran narkoba. Kerjasama tersebut akan melibatkan seluruh komponen masyarakat, lembaga dan tokoh agama, LSM, termasuk lembaga pendidikan yang ada di daerah ini. Hal ini menurut Guspriadi sangat diperlukan untuk mempermudah pencegahan bahaya narkoba melalui sosialisasi intensif yang dilakukan pihak BNN. (Iyos)