Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
Olahraga
24 jam yang lalu
Seleksi Lokakarya Wasit dan Asisten Wasit Liga 3 Tahun 2023/2024 Bergulir
2
Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
Olahraga
23 jam yang lalu
Unjuk Kebolehan, Aditya Kalahkan Pecatur Kawakan GM Thien Hai Dao
3
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
Olahraga
21 jam yang lalu
Hadapi Uzbekistan di Semifinal, Timnas U 23 Indonesia Diharapkan Bisa Tampil Seperti Lawan Korsel
4
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
3 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
5
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
3 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
6
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
3 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum

Ternyata, Ormas GAFATAR Pernah Berkiprah di Bukittinggi

Ternyata, Ormas GAFATAR Pernah Berkiprah di Bukittinggi
ilustrasi (net).
Jum'at, 15 Januari 2016 17:50 WIB
Penulis: jontra
BUKITTINGGI - Perhatian masyarakat Indonesia dalam minggu ini terfokus terhadap hangatnya isu terkait Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dinilai beberapa kalangan sebuah ormas sosial yang membawa misi ajaran sesat.

Di kota Bukittinggi, gerakan ini juga sudah terdeteksi sejak dua tahun lalu, bahakan ormas ini pernah mengadakan kegiatan bersama pemerintah kota dan masyarakat.

 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bukittinggi Zainuddin Tanjung, Jumat 15 Januari 2016 mengaku pernah didatangi dua orang yang menyebut dirinya sebagai  pengurus Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Bukittinggi pada pertengahan tahun 2015 lalu.

 “Mereka mencoba mensosialisasikan kepada MUI akan keberadaan organisasi tersebut. Tapi saat itu secara pribadi diakuinya tidak terlalu memperhatikan betul, mengingat memang saat itu tidak ada hal yang ganjil dan mencurigakan dari paparan yang disampaikan pengurus Gafatar dimaksud,” jelasnya.

Namun tak berapa bulan lamanya menurut Zainuddin Tanjung,  MUI Kota Bukittinggi mendapatkan informasi jika ternyata Gafatar merupakan organisasi yang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah dan MUI pusat, dengan alasan terindikasi sebagai organisasi pecahan Al Qiyadah Al Islamiah aliran sesat yang dahulu dipimpin Ahmad Musadeq yang mengaku nabi palsu.

 Guna mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Zainuddin Tanjung mengimbau kepada masyarakat untuk berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk MUI sendiri jika menemukan organisasi yang mencurigakan.

Selain itu, dia juga berharap Pemerintah Kota Bukittinggi lebih selektif lagi dalam pemberian izin untuk ormas, jangan sampai salah memberikan izin terhadap Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang baru muncul di Bukittinggi.

 Hal serupa juga pernah dialami oleh Kepala Kesbangpol Linmas Bukittinggi Joni Feri dia mengaku juga pernah didatangi orang yang menamakan diri dari organisasi Gafatar pada akhir tahun 2014 silam. Saat itu, disampaikan Joni Feri, mereka hanya sekedar berdiskusi dengannya.

"Saat itu, saya belum menerima informasi terkait Gafatar. Saat itu mereka hanya sekedar berdiskusi. Bahkan mereka mengaku juga sudah mendatangi beberapa pimpinan SKPD di Bukittinggi," ujarnya.

 Joni Feri mengatakan setelah mendapatkan informasi terhadap Gafatar pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Tokoh Masyarakat, serta pihak terkait lainnya.

Dalam forum tersebut memang disepakati bahwa kelompok ini menyalahi aturan, karena menurut mereka konsep dan pandangan setiap agama disamakan saja oleh mereka.(**)

Kategori:Bukittinggi, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/