Kartun Unik Kritik Tour de Singkarak, Si Bujang Menunggu Pembalap Sampai Lima Jam
Penulis: .
Tepat di sebelah Si Bujang, ada empat anak SD yang juga ikut menunggu, berharap dapat menyaksikan atlit-atlit balap sepeda internasional melintas. Anak-anak itu menunggu di pinggir jalan dengan menggunakan masker. Itu merupakan upaya menghindari paparan kabut asap yang sangat mungkin terhisap oleh anak-anak itu.
Si Bujang dan anak-anak tersebut terlibat percakapan sederhana. Salah satu anak SD mempertanyakan orang-orang yang ditunggunya tak kunjung datang, "Mana om pembalapnya? Sudah lima jam ditunggu ...." Kemudian Si Bujang menjawab, "Mungkin mereka lelah."
Iggoy memgaku kecewa di tempat yang seharusnya menjadi lokasi finish peserta TdS, sudah menunggu anak-anak sekolah dari jam 11.00 atau 12.00 WIB. Namun, hingga pukul 15.00 WIB, sosok-sosok yang mereka tunggu-tunggu tak kunjung datang.
Komik strip tersebut, ia mengatakan, mewakili suara-suara masyarakat setempat yang mengeluh karena sterilisasi untuk jalur TdS merugikan masyarakat. Mereka harus berada di luar ruangan dalam waktu yang lama sementara kabut asap masih menyelimuti Sumbar.
"Kan kasihan, dalam kondisi kabut asap demi TdS. Dan itu mewakili suara masyarakat setempat, gara-gara pengulangan start tadi, akhirnya (masyarakat) terjebak macet, macam-macam keluhan," tutur Iggoy menjelaskan. ***
Sumber | : | republika.co.id |
Kategori | : | Sumatera Barat, Peristiwa |