Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
Umum
24 jam yang lalu
Zendaya Buka Peluang Kembali ke Dunia Musik dengan Lagu Baru
2
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
Umum
24 jam yang lalu
Salma Hayek Gabung Madonna Hadirkan Budaya Meksiko dalam Tour Terakhir
3
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
Olahraga
4 jam yang lalu
Berpeluang Raih Norma Grand Master, Aditya Butuh 1 Poin Kemenangan
4
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
1 jam yang lalu
Dikalahkan Uzbekistan, Timnas U 23 Indonesia Masih Ada Peluang Lolos ke Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Walikota Padang: Riza Chalid Sudah Menyakiti Warga Minang

Walikota Padang: Riza Chalid Sudah Menyakiti Warga Minang
M. Riza Chalid
Senin, 14 Desember 2015 19:47 WIB
PADANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Padang tak berkenan dengan pernyataan M. Riza Chalid yang menyebut Sumatera Barat sebagai provinsi Dajjal, dalam rekaman percakapan dengan Ketua DPR Setya Novanto dan Presdir PT Freeport Maroef Sjamsoeddin.

Walikota Padang, Mahyeldi Ansharullah mengatakan ungkapan dajjal sangat menyakiti perasaan warga Minang. Ia sangat menyayangkan seorang pengusaha seperti Rizal Chalid mengatakan hal seperti itu.

"Dajjal itu kan sama dengan satu orang yang senang melakukan kerusakan, lalu orang tak ada kebaikan. Itu disampaikan kalimat itu, apakah memang seperti itu warga Sumbar (Sumatra Barat)," katanya kepada Republika, Senin (14/12/2015).

Mahyeldi mempertanyakan perlakuan masyarakat Minangkabau yang membuat Riza Chalid, menyebut orang Padang adalah dajjal. Menurutnya, masyarakat Minangkabau memang berbeda dengan daerah-daerah lain di Indonesia. Di Minangkabau, ia mengatakan, terdapat sejumlah aturan yang mendasarkan pada adat istiadat.

Sehingga, menurutnya, tidak akan ada hambatan apabila komunikasi maupun kejelasan dapat menyakinkan masyarakat. Menurutnya, ucapan Riza Chalid tersebut, melanggar etika berbangsa, bernegara dan beragama.

"Tapi masalah ungkapan kalimat yang digunakan seperti itu, saya kira itu keterlaluan. Oleh sebab itu, saya sebagai wali kota harus menyikapi ini, sesuatu yang melecahkan dan terkesan merendahkan dan itu harus disikapi," jelasnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:republika.co.id
Kategori:Sumatera Barat, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/