Irwan Zuldani, Wakil Kepala Divisi Treasury Bank Nagari, menyebutkan obligasi yang ditawarkan sudah mendekati angka Rp600 miliar, sejak diluncurkan pekan lalu.
''Peminatnya tinggi, karena rating kami bagus, A flat. Juga bunga yang kami tawarkan berkisar 10,6% hingga 11,1%,” ujarnya, Senin (14/12/2015).
Dia mengatakan pembeli obligasi tersebut umumnya adalah perusahaan dana pensiun, asuransi, perbankan, dan BUMN.
Bank Nagari menerbitkan obligasi VII senilai Rp500 miliar dan Sukuk Mudharabah senilai Rp100 miliar.
Penjualan obligasi itu dilakukan PT Mandiri Sekuritas dan PT Danareksa Sekuritas sebagai penjamin emisi.
Direktur Pemasaran Bank Nagari Indra Wediana menuturkan penerbitan obligasi itu digunakan untuk ekspansi kredit tahun depan, serta disiapkan untuk dana pencadangan.
“Intinya buat jaga-jaga. Sebagian besar digunakan ekspansi pembiayaan,” katanya.
Apalagi, menurutnya, bank milik pemda Sumbar itu fokus menghimpun dana murah sehingga rentan diambil nasabah. Sebagai antisipasi perseroan memperkuat modal dengan penerbitan obligasi.
Adapun, kinerja Bank Nagari sampai kuartal ketiga tahun ini mencatatkan pertumbuhan aset 7,67% dari Rp18,76 triliun menjadi Rp20,20 triliun.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 5,40% menjadi Rp15,40 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp14,61 triliun. Sedangkan kredit tumbuh 9,58% menjadi Rp14,40 triliun dari tahun sebelumnya Rp13,14 triliun. ***
