Home  /  Berita  /  Umum
NASIONAL

Ini Transkrip Pembicaraan Ketua DPR Setya Novanto dan Petinggi Freeport yang Catut Nama Jokowi

Ini Transkrip Pembicaraan Ketua DPR Setya Novanto dan Petinggi Freeport yang Catut Nama Jokowi
Setya Novanto
Selasa, 17 November 2015 11:14 WIB
Penulis: .
JAKARTA - Mahkamah Kehormatan DPR segera memproses laporan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said terkait tuduhan ada politikus DPR yang meminta saham PT Freeport Indonesia, dengan mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Dalam laporannya pada Senin 16 November 2015 kemarin, Menteri ESDM menyerahkan bukti berupa transkrip rekaman sebanyak tiga halaman.

Transkrip percakapan itu adalah pembicaraan antara Ketua DPR, Setya Novanto, 'seorang pengusaha' dan seorang petinggi Freeport. Namun Wakil ketua MKD Junimart Girsang, enggan mengungkapkan isi dalam transkrip karena menyangkut materi. Ia hanya membenarkan, soal transkrip, dan mengaku masih menunggu rekaman asli dari Menteri ESDM.

"Kita berharap besok atau lusa pak Sudirman Said sudah bisa menyerahkan bukti rekaman supaya tenaga ahli bisa melakukan verifikasi untuk pelaporan tersebut dan kita juga bisa bersikap terhadap hasil verifikasi tersebut," kata Junimart Girsang di kompleks parlemen Senayan, Senin 16 November 2015.

Sejak Senin pagi, sudah beredar di kalangan wartawan, tiga lembar transkrip percakapan yang disebut mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. Percakapan itu, terdiri dari tiga orang yaitu Setya Novanto yang dituliskan dengan insial Sn, pimpinan PT Freeport berinisial Mn dan seorang pengusaha minyak berinisial R.

Secara terpisah, Menteri ESDM Sudirman Said mengungkap transkrip tersebut berasal dari rekaman percakapan dalam pertemuan pimpinan PT Freeport dengan Setya Novanto dan pengusaha minyak berinisial R. Pertemuan itu dihelat di sebuah hotel di kawasan Pacific Place 8 Juni 2015 lalu pada pukul 14.00 WIB hingga 16.00 WIB. Pertemuan itu adalah pertemuan ketiga.

Menteri ESDM dalam wawancara presenter Metro TV Najwa Shihab, Senin petang membenarkan soal itu. Najwa menunjukkan foto surat laporan Sudirman ke MKD dan menunjukkan nama Setya Novanto sebagai pihak terlapor.

Sudirman membenarkan surat tersebut adalah laporan yang dibuatnya. "Saya sebagai Menteri ESDM, hal-hal sebagai berikut melaporkan, ya itu isi laporan saya kepada MKD," ujar Sudirman.

Namun Setya Novanto membantah disebut mencatut nama Presiden Jokowi. Berkali-kali, ketika ditanya usai bertemu Wakil Presiden Jusuf Kalla, Novanto membantah telah mencatut. "Yang jelas saya selaku pimpinan DPR tidak pernah untuk bawa-bawa nama presiden atau mencatut nama presiden," kata Novanto.

Seperti apa transkrip pembicaraan Novanto dan pengusaha berinisial R dengan pimpinan PT Freeport tersebut? Berikut seperti dikutip dari tempo.co, Selasa (17/11/2015):

Sn: Waktu pak Luhut di Solo... Pal Luhut lagi disibukkan habis Jumat itu. Kalau bisa tuntas, minggu depan sudah bisa diharapkan. Itu yang sekarang sudah bekerja.

Ms: Coba ditinjau lagi fisibilitiesnya pak. Kalau ngga salah Freeport itu off taker.

R: Saran saya jangan off taker dulu, kalau off taker itu akan.....

Ms: Keterkaitan off taker itu darimana pak?

R: ..... (suara tidak jelas)

Ms: Bapak juga nanti baru bisa bangun setelah kita kasih purchasing garanty lho pak. Purchasing garanty-nya dari kita lho pak.

R: PLTA-nya

Ms: Artinya patungan? Artinya investasi patungan 49-51 persen. Investasi patungan off taker kita juga? double dong pak? modalnya dari kita, off takernya dari kita juga.

R: Kalau off taker itu.... Oke deh Kalau Freeport ngga usah ikut

Ms: Ini yang Pak R pernah sampaikan ke Dharmawangsa itu?

R: ....(tidak jelas)

Ms: Oh kalau komitmen, Freeport selalu komitmen. Untuk smelter desember kita akan taruh 700 ribu dollar. Tanpa kepastian lho pak. Karena kalau kita ngga tahu, kita ngga komit. Sorry 700 juta dollar.

Sn: Presiden Jokowi itu dia sudah setuju di sana di Gresik tapi pada pada ujung-ujungnya di Papua. Waktu saya ngadep itu, saya langsung tahu ceritanya ini waktu rapat itu terjadi sama Darmo... Presiden itu ada yang mohon maaf ya, ada yang dipikirkan ke depan, ada tiga... (kurang jelas)

Tapi kalau itu pengalaman-pengalaman kita, pengalaman-pengalaman presiden itu, rata-rata 99 persen gol semua.

Ada keputusan-keputusan lain yang digarap, bermain kita

Makanya itu, Reza tahu Darmo, dimainkan habis-habisan, selain belok

Ms: delobies...

Repot kalau meleset komitmen... 30 persen. 9,36 yang pegang BUMN

Sn: Kalau ngga salah, Pak Luhut itu bicara dengan Jimbok. Pak Luhut itu sudah ada yang mau diomong.

R: Gua udah ngomong dengan Pak Luhut, ambilah 11, kasihlah Pak JK 9, harus adil kalau ngga ribut.

Sn: Jadi kalau pembicaraan Pak Luhut dan Jim di Santiago, 4 tahun yang lampau itu, dari 30 persen itu 10 persen dibayar pakai deviden. Ini menjadi perdebatan sehingga mengganggu konstalasi. Ini begitu masalah cawe-cawe itu presiden ngga suka, Pak Luhut dikerjain kan, begitu kan... Nah sekarang kita tahu kondisinya... Saya yakin juga karena presiden kasih kode begitu berkali-kali segala urusan yang kita titipkan ke presiden selalu kita bertiga, saya, pak Luhut, dan Presiden setuju sudah.

Saya ketemu presiden cocok. Artinya dilindungi keberhasilan semua ya. Tapi belum tentu kita dikuasai menteri-menteri Pak yang begini-begini.

R: Freeport jalan, bapak itu happy, kita ikut happy. Kumpul-kumpul/kita golf, kita beli private jet yang bagus dan representatif

Ms: Tapi saya yakin Pak Freeport pasti jalan.

Sn: Jadi kita harus banyak akal. Kita harus jeli, kuncinya ada pada Pak Luhut dan saya.

Ms: Terima kasih waktunya pak

R: Jadi follow up gimana? Nanti saya bicara Pak Luhut jadi kapan. Terus oke lalu kita ketemu. Iya kan?

Sn: Kalau mau cari Pak Luhut harus cepet, kasih tanggung jawab enggak. Gimana sukses, kita cari akal.***

Sumber:tempo.co
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/