Kombes Tumpal Manik Janji Berikan Sanksi Keras Terhadap Oknum yang Pukuli Jurnalis saat Liputan Kongres HMI
 |
| Posisi Zuhdi (tas les merah) saat terjadinya insiden pemukulan, di Gelanggang Remaja, Sabtu sore |
Minggu, 06 Desember 2015 08:45 WIB
PEKANBARU - Direktur Sabhara Polda Riau, Kombes Tumpal Manik berjanji akan menindak dengan tegas sikap arogansi bawahannya, yang melakukan pemukulan secara bersama-sama terhadap Zuhdi Febrianto, jurnalis salahsatu media online Riau, .
"Saya berjanji akan menindak tegas oknum Sabhara yang melakukan pemukulan terhadap wartawan ini. Mereka semua sudah kita kumpulkan untuk dimintai keterangan, dan mencaritahu siapa saja yang terlibat," sebut Kombes Tumpal Manik, yang ditemui GoRiauCom, di Purna MTQ Pekanbaru, Sabtu (5/12/2015).
Tumpal Manik malah berdalih, kalau insiden ini adalah musibah. Ia beralasan, saat itu personilnya lelah lantaran melakukan pengamanan kongres HMI yang molor. "Ini musibah dan di luar dugaan kita. Yang jelas anggota saat itu melakukan antisipasi kerusuhan," kilahnya.
"Saya tidak mengabaikan hal itu terjadi. Siapa orangnya pasti akan kita sanksi berat dan tindak dengan tegas. Kalau rekan-rekan media ada foto-foto saat kejadian, itu bisa membantu penyelidikan kami. Dari awal kami sudah mewanti-wanti, agar penindakan tidak salah sasaran, namun akhirnya terjadi juga," kata dia.
Selain Pukuli Jurnalis, Oknum Sabhara Juga Larang Media Ambil Gambar Saat Insiden
Sempat beredar keterangan, kalau saat kejadian (pemukulan,red), sejumlah photografer dan kamera person (wartawan Tv,red) mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari polisi. Menurut informasi, mereka didorong dan beberapa oknum berusaha mengambil kamera milik wartawan dan melarang mereka mengabadikan gambar.
Terkait itu, Direktur Sabhara Polda Riau, Kombes Tumpal Manik, kepada GoRiauCom memastikan, bahwa kejadian itu juga termasuk dalam penyelidikan pihaknya. "Kita selidiki apa benar itu terjadi demikian. Tentu kita akan kumpulkan keterangan oknum yang bertugas di lokasi saat itu," ungkapnya.
Ia meyakinkan, kalau prosesnya terus berlanjut, agar sikap arogansi itu tidak terjadi lagi dikemudian hari. "Pasti, sekali lagi saya tegaskan kalau insiden tersebut kita proses, dan personil yang terlibat akan kita tindak tegas. Selain itu, sekali lagi saya mohon maaf atas insiden ini," singkatnya. (***)
