Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
Olahraga
8 jam yang lalu
Regional Sumatera Mandiri 3X3 Indonesia Tournament Meriah dan Seru, Terima Kasih Medan!
2
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
Olahraga
7 jam yang lalu
La Paene Masara : Menyedihkan Nasib Tinju Amatir Indonesia
3
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
Olahraga
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Optimistis Indonesia Tumbangkan Irak
4
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
Olahraga
3 jam yang lalu
Lawan Irak, Ini Harapan Iwan Bule Jelang Laga Timnas Indonesia
5
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
Olahraga
1 jam yang lalu
FIBA dirikan Kantor Perwakilan di Jakarta, Menpora Dito: Wujud Kepercayaan Dunia Basket
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/

Begini Proses Pembebasan 10 WNI dari Sarang Abu Sayyaf

Begini Proses Pembebasan 10 WNI dari Sarang Abu Sayyaf
Pesawat yang membawa sepuluh WNI yang. disandera kelompok Abu Sayyaf tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Minggu malam. (tempo.co)
Senin, 02 Mei 2016 08:26 WIB
JAKARTA - Upaya pembebasan sepuluh WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf akhirnya membuahkan hasil. Kesepuluh WNI tersebut dibebaskan Abu Sayyaf, Minggu (1/5), dan sudah tiba di Tanah Air tadi malam.

Deputi Chairman Media Group Rerie L Moerdijat mengatakan negosisiasi pembebasan dilakukan melalui dialog antara Yayasan Sukma dengan pihak tokoh masyarakat, LSM, lembaga kemanusian daerah Sulu yang memiliki akses langsung ke pihak Abu Sayyaf di bawah koordinasi langsung pemerintah Republik Indonesia.

“Pembebasan dan pelepasan sandera dilakukan sekitar pukul 12.15 di Pantai Parang, Sulu, Mindano Selatan, Filipina,” tulis Rerie dalam keterangan resminya, Minggu, 1 Mei 2016.

Upaya pembebasan dilakukan sejak 23 April 2016. Pendekatan pendidikan dipilih karena sudah ada kerjasama pendidikan antara Yayasan Sukma dan pemerintah otonomi Moro Selatan.

Sandera diserahkan ke tim Indonesia di Pantai Parang lalu dibawa ke rumah Gubernur Zulu selama satu setengah jam, untuk proses verifikasi. Setelah itu, diterbangkan dari Zulu menuju Zamboanga menggunakan dua helikopter jenis UH 1 H.

Sandera tiba di Zambonga sekitar pukul 16.30 waktu setempat. Mereka kembali menjalani verifikasi dan pemeriksaan kesehatan dari tim Filipina. Para ABK ini kemudian diperiksa untuk mengetahui apa saja yang terjadi dan dialami selama masa penyanderaan. Selain itu, mereka diminta untuk mengenali para kelompok Abu Sayyaf lainnya.

Pemerintah Filipina kemudian menyerahkan secara resmi para sandera kepada Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia dan perwakilan dari Partai Nasional Demokrat Victor Laiskodat. Selanjutnya para sandera diterbangkan ke Indonesia dan diserahkan pada pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri di Bandara Halim.

Semula kelompok Abu Sayyaf hendak menculik seorang pengusaha di Pulau Tawi-tawi, Filipina Selatan, tapi gagal lantaran pengawalan yang ketat. Dalam perjalan pulang ke arah Utara, kelompok Abu Sayyaf pimpinan Tawing Umair berpapasan dengan Kapal Brahma 12. Para sandera dititipkan di tempat aman milik kelompok Abu Sayyaf pimpinan Al Habsy.

Presiden Joko Widodo mengatakan meski 10 sandera telah bebas, pemerintah Indonesia masih berupaya membebaskan empat ABK WNI yang lainnya. Pemerintah pun berencana mengadakan pertemuan dengan Malaysia dan Filipina pada 5 Mei mendatang guna membahas keamanan di perairan perbatasan dan wilayah sekitarnya.***

Editor:sanbas
Sumber:tempo.co
Kategori:Ragam
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/