Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
18 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
17 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
8 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
7 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
7 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Olahraga
Asian Games 2022 Hangzhou

Terkait Ada Sesuatulah, Ini Penjelasan Eko Yuli Irawan

Terkait Ada Sesuatulah, Ini Penjelasan Eko Yuli Irawan
Eko Yuli Irawan. (NOC Indonesia)
Minggu, 01 Oktober 2023 22:27 WIB
Penulis: Azhari Nasution
HANGZHOU - Terjawab sudah arti dari kalimat ada sesuatu yang menjadi penyebab lifter angkat besi senior Indonesia Eko Yuli Irawan gagal menyumbangkan medali di Asian Games 2022 Hangzhou. Ternyata Eko, panggilan akrabnya, masih larut dalam duka saat tampil di ajang pesta olahraga empat tahunan negara Asia edisi ke-19 itu. 

"Saya masih dalam suasana duka kehilangan mertua yang saya sayangi. Kan, tidak mungkin saya membuka semuanya kepada media yang mewawancarai usai tampil. Makanya, saya bilang ada sesuatulah," kata Eko yang dihubungi melalui WhatsApp, Minggu (1/10/2023) malam.

Mertua Eko, H Supriadi meninggal dunia pada 25 September 2023. Eko sempat menghadiri pemakamannya pada 26 September 2023 siang dan malamnya langsung bertolak menuju Hangzhou, Cina. "Ya gimana, siang pemakaman dan malamnya harus berangkat ke Asian Games, beban perasaan dan fikiran sudah campur aduk," akunya.

Ketika ditanyakan apakah penyebab kegagalan karena tampil di kelas 67 kg yang bukan kelas spesialisnya yakni 61kg, Eko yang merupakan peraih perak Olimpiade 2020 Tokyo menjawab, "Tampil di kelas 67kg itu pilihan saya sendiri. Karena, saya punya prinsip dimanapun kelasnya bertanding kalau Allah SWT sudah berkehendak tidak bisa diubah. Jadi, meskipun saya turun di kelas 61kg kemungkinan hasilnya akan sama saja karena sudah ditakdirkan tanpa medali."

Eko Yuli Irawan tampil di bukan kelas spesialisasinya 61kg di Asian Games 2022 Hangzhou. Eko, panggilan akrabnya, yang selalu pulang membawa medali pada multi event gagal mempersembahkan medali bagi Kontingen Indonesia saat turun di kelas 67kg.

Tampil di Hangzhou, China, Minggu (1/10/2023), Eko gagal menyumbangkan medali. Dia hanya mampu melakukan angkatan Snatch seberat 146kg sedangkan tiga angkatan Clean & Jerk seberat 175kg gagal.

Medali emas kelas 67kg putra ini direbut lifter China Lijun Chen dengan total angkatan 330kg (Snatch 150kg, Clean & Jerk 180kg. Medali perak direbut Ri Wonju dari Korea Utara dengan total angkatan 321kg (Snatch 141kg, Clean & Jerk 180kg) dan lifter Korea Selatan Sangyeon Lee dengan total angkatan 317kg (Snatch 137kg, Clean & Jerk 180kg).

Terkait kegagalan tiga kali angkatan Clean & Jerk, Eko menjawab, "Tidak terdistraksi (diskualifikasi angkatan snatch ketiga) tapi memang mau bagaimana mau angkat segitu juga masih kalah dari hasil akhir. Sedangkan itu saja rekor latihan saya, mau gak mau rekor latihan saya, saya angkat di angkatan pertama. Gamblinglah.."

Mengenai Olimpiade 2024 Paris, Eko memastikan tetap melakukan persiapan secara maksimal. "Ke depannya, pasti persiapan buat Olimpiade. Mudah-mudahan hasil baiknya di Olimpiade 2024 Paris nanti," katanya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/