Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Sepakbola
22 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
2
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
23 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
3
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
23 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
4
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
Olahraga
22 jam yang lalu
Borneo FC Miliki Motivasi Tinggi Untuk Revans di Leg Kedua
5
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
Umum
17 jam yang lalu
Tak Enak dengan Bea Cukai, Enzy Storia Harap Ada Perbaikan Layanan Publik
6
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
Olahraga
22 jam yang lalu
Arema FC Gandeng Apparel Nasional Musim Depan
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Nasional

Menkominfo Budi Arie Setiadi Dapat Saran dari Pengamat Siber Terkait Penanganan Keamanan Siber di Era Digital

Menkominfo Budi Arie Setiadi Dapat Saran dari Pengamat Siber Terkait Penanganan Keamanan Siber di Era Digital
Menkominfo Budi Arie
Rabu, 19 Juli 2023 18:05 WIB
JAKARTA - Budi Arie Setiadi, yang baru saja dilantik sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), dihadapkan pada tantangan besar dalam mengatasi isu keamanan siber di Indonesia. Untuk membantu menyiapkan strategi penanganannya, Pratama Persadha, seorang pengamat siber dan Chairman Communication & Information System Security Research Center (CISSReC), menawarkan beberapa saran penting.

Pratama berpendapat bahwa penilaian komprehensif atau 'assessment' perlu dilakukan di seluruh lembaga dan instansi pemerintahan, termasuk hingga level pemerintah desa. "Tujuannya adalah untuk memastikan standar keamanan siber yang dipergunakan baik perangkat keras dan perangkat lunak dalam kondisi bekerja dengan baik," kata Pratama, Senin, 17 Juli 2023.

Lebih lanjut, Pratama menekankan perlunya memastikan setiap pusat data dan informasi (pusdatin) memiliki pemahaman yang baik tentang konsep Business Continuity Management (BCM), serta melakukan simulasi berkala pada SOP yang ada dalam BCM tersebut.

Meningkatkan kesadaran keamanan siber di kalangan aparatur sipil negara (ASN) juga menjadi fokus Pratama. Menurutnya, perangkat yang digunakan oleh ASN berpotensi menjadi pintu masuk serangan siber ke infrastruktur yang lebih besar.

Pratama juga mengingatkan tentang kebocoran data pribadi yang terjadi belakangan ini, yang melibatkan data kependudukan, data paspor, data BPJS, data aplikasi SatuSehat (sebelumnya PeduliLindungi), serta data pengguna Tokopedia, Lazada, dan MyIndihome.

"Keberhasilan Menkominfo baru dalam menangani keamanan siber ini akan menjadi indikator utama kinerjanya," ungkap Pratama.

Menanggapi tantangan tersebut, Budi Arie dalam konferensi pers di Kantor Kominfo, Senin, 17 Juli 2023, mengakui adanya kebocoran data yang menjadi tugas yang harus diselesaikan. "Soal kebocoran data, ada 300 juta NIK, sementara penduduk kita cuma 277 juta. Jadi, penduduk kita ada yang punya 2 NIK," tuturnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:tempo.co
Kategori:Nasional
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/