Home  /  Berita  /  Umum

Menyikapi Bahaya AI: CEO OpenAI Dorong PBB dan IAEA Mengambil Alih Pengawasan

Menyikapi Bahaya AI: CEO OpenAI Dorong PBB dan IAEA Mengambil Alih Pengawasan
Senin, 10 Juli 2023 08:08 WIB
GENEWA - Sam Altman, CEO OpenAI, mengajak Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk memainkan peran penting dalam pengawasan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Dalam kunjungannya ke Uni Emirat Arab pada 6 Juli 2023, Altman menegaskan bahwa AI, tanpa pengawasan yang memadai, dapat membawa ancaman serius bagi peradaban manusia.

"Kita menghadapi risiko eksistensial," ungkap Altman, seperti yang dilaporkan AFP pada Minggu (9/7/2023). Altman menambahkan bahwa tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah bagaimana mengendalikan risiko yang ditimbulkan oleh teknologi AI, sambil memastikan bahwa manfaatnya masih dapat dinikmati.

ChatGPT, chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI dan didukung oleh investasi senilai USD1 miliar dari Microsoft, telah memberikan kontribusi signifikan dalam meredefinisi cara manusia bekerja dan belajar. Namun, sukses tersebut juga menimbulkan kekhawatiran tentang dampak negatif dari penggunaan AI yang tidak terkendali.

Pada Mei 2023, Altman bersama dengan ratusan pemimpin industri lainnya menandatangani sebuah surat peringatan tentang bahaya yang dapat ditimbulkan oleh AI. "Memitigasi risiko kepunahan yang ditimbulkan AI harus menjadi prioritas global bersama dengan risiko skala sosial lainnya seperti pandemi dan perang nuklir," kata Altman.

Altman berpendapat bahwa IAEA, yang berhasil mengawasi penggunaan teknologi nuklir, bisa menjadi model bagaimana dunia dapat bersatu untuk mengawasi pengembangan AI. Sementara itu, Altman juga menekankan pentingnya peran pemerintah dalam pengendalian AI, seraya menggarisbawahi bahwa 27 negara anggota Uni Eropa sedang berusaha menciptakan regulasi standar global untuk kecerdasan buatan.

Namun, Altman juga mengingatkan tentang risiko lain yang ditimbulkan oleh AI, terutama dalam konteks Uni Emirat Arab, di mana pidato dan informasi dikendalikan dengan ketat. Menurut Altman, AI seperti ChatGPT, jika disalahgunakan, dapat digunakan untuk memantau dan mengontrol masyarakat secara berlebihan.

Altman berharap bahwa PBB dan IAEA dapat mengambil alih pengawasan AI, memastikan bahwa teknologi tersebut dikembangkan dan digunakan dengan aman dan bertanggung jawab. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:sindonews.com
Kategori:Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/