Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
14 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
14 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
Olahraga
14 jam yang lalu
Ezra Walian Bertekad Sudahi Puasa Juara Persib Bandung
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
13 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
13 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
11 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Olahraga

Penolakan AWBG 2023 Bali Mengubur Ambisi Atlet Banggakan Ibu Pertiwi

Penolakan AWBG 2023 Bali Mengubur Ambisi Atlet Banggakan Ibu Pertiwi
Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari bersama Menpora Dito Ariotedjo. (Foto: Humas Kemenpora)
Kamis, 06 April 2023 22:41 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari memberikan tanggapan terkait situasi terakhir olahraga Indonesia. Salah satunya tentang berita yang sedang ramai yakni, penolakan Gubernur Bali I Wayan Koster terkait penyelanggaraan 2nd ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 di Bali.

Menurut Okto, NOC Indonesia telah bersurat ke Gubernur Bali dan menyampaikan jika kualifikasi AWBG baru rampung pada Juni 2023. "AWBG ini multi-event ketiga terbesar di dunia setelah Olympic, dan memang sejak awal kami sudah sampaikan bahwa atlet yang tampil juga atlet terbaik dan ini the biggest multi-event yang akan diadakan di Indonesia by number of participant karena akan dihadiri 205 NOC di seluruh dunia, IF, dan juga petinggi organisasi olahraga dunia: IOC, ANOC, OCA, WADA, CAS,dan lain-lain," kata Okto dalam rilis NOC.

"Saya menyayangkan kenapa situasi ini terus berlarut-larut dan gaduh di media, seharusnya kita duduk bersama-sama. Sejauh ini belum ada penolakan resmi dari Bali ke kami. Saya tidak mau berandai-andai, tapi jika memang benar demikian harus ada contingency plan dan NOC Indonesia akan segera berkoordinasi dengan pemerintah untuk mengambil solusi- solusi terbaik," tambah Okto.

Okto juga meyakini Menpora baru memiliki semangat Olympism karena memiliki pengalaman menjadi CdM Youth Olympic 2018 Buenos Aires dan aktif di NF sampai saat ini. "Menpora pasti paham bagaimana semangat Olympism dalam olahraga ini mampu menciptakan perdamaian," kata Okto.

Menurut Okto yang perlu diingat nama baik Indonesia sudah harum di internasional. Indonesia sudah menjadi bagian G7, bangsa yang kemarin sukses menyelenggarakan Presidensi KTT G20, Asian Games dan Asian Para Games, kemudian mau menggelar AWBG serta ada cita-cita menjadi tuan rumah Olimpide 2036.

"Ini konsistensi nama baik Indonesia. Jangan sampai preseden Piala Dunia U-20 kemarin menjadi efek domino untuk olahraga Indonesia yang memberikan mudarat besar bagi Indonesia ke depan," kata OKto.

"Olahraga tools pemersatu, bukan pemecah belah. Jangan gabungkan olahraga dengan politik karena kami mengedepankan netralitas politik di olahraga, tidak boleh ada diskriminasi dalam olahraga dan keluarga besar NOC Indonesia sudah sepakat #StandforIndonesianSport." tambahnya.

Okto menilai saat ini ada cita-cita yang tengah dirajut atlet-atlet muda kita untuk mengumandangkan Indonesia Raya dan mengibarkan Merah Putih di puncak tertinggi seluruh penjuru dunia. "Jangan kita kubur ambisi mereka untuk membanggakan Ibu Pertiwi," harapnya. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/