Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
Olahraga
22 jam yang lalu
Kembali Hadir Selepas Pandemi Covid-19, Titan Run 2024 Siap Manjakan Para Runner
2
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
Sepakbola
6 jam yang lalu
Shin Tae-yong Panggil 22 Pemain untuk Laga Lawan Irak dan Filipina
3
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
Olahraga
6 jam yang lalu
Korea Utara Jumpa Jepang di Final Piala Asia Wanita U-17
4
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
Sepakbola
5 jam yang lalu
PSIS Kantongi Licensing AFC Challenge League Dan BRI Liga 1
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Olahraga

Eka dan Utut Terus Siapkan Pecatur Muda Mengejar Prestasi Dunia

Eka dan Utut Terus Siapkan Pecatur Muda Mengejar Prestasi Dunia
Dewan Pembina PB Percasi, Ir Eka Putra Wirya. (Gonews.co Group)
Senin, 06 Februari 2023 00:41 WIB
Penulis: Azhari Nasution
JAKARTA - Tak terasa sudah 30 tahun Sekolah Catur Utut Adianto (SCUA) yang merupakan produk Ketua Umum PB Percasi, Grand Master (GM) Utut Adianto dan Dewan Pembina PB Percasi, Ir Eka Putra Wirya berdiri. Dari sekolah catur pertama yang awalnya berkantor di Komplek Pertokoan Roxy Jakarta pada tahun 2003 itu telah lahir pecatur yang membanggakan Indonesia.

GM Susanto Megaranto dan GMW Irene Kharisma Sukandar itu lahir dari The Dream Team yang merupakan produk pertama Utut Adianto dan Eka Putra Wirya. Kini, SCUA yang bermarkas di Bekasi, Jawa Barat terus melakukan pembinaan atlet-atlet muda. Cukup banyak bibit-bibit unggul yang punya potensi untuk masuk dalam jajaran pecatur dunia ke depan.

Pada acara SCUA Award 2023 yang berlangsung di Hours Coffe Jalan Boulevard Bukit Kelapa Gading Raya No. 1 Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (5/2/2023), Eka Putra Wirya dengan gamblang berbicara soal pembinaan mental sangat penting untuk para pecatur muda agar dapat bersaing dalam kompetisi tingkat dunia.

"Penting untuk dilakukan pembinaan dan pelatihan untuk kembangkan kemampuan anak-anak yang kini belajar catur sejak dini. Fundamental harus kuat, komprehensif, dan menyeluruh," kata Eka Putra Wirya.

"Bicara soal pecatur profesional bukan cuma bicara soal teknik, tapi juga mental. Mental harus kita perbaiki, mental pemenang juga harus disiapkan," tambahnya.

Bagi Eka, mental pemenang bukan cuma soal bagaimana seorang pemain catur mampu menerima kekalahan, namun juga sikapnya saat meraih kemenangan.

GoSumbar.com Ketua Umum PB Percasi, Utut Ad
Ketua Umum PB Percasi, Utut Adianto.

"Mental pemenang adalah mental yang kuat. Ada kepercayaan diri, motivasi diri, dan ketika jatuh bisa bangkit. Tapi, di saat sukses, mentalnya juga harus kuat. Kalau tidak kuat, akan jumawa, sombong, dan tidak mempersiapkan diri untuk jatuh," paparnya.
Dia juga menjelaskan, persiapan untuk menjadi seorang pecatur profesional hingga meraih gelar bergengsi seperti Grand Master tak hanya bertumpu pada bakat, namun juga kerja keras.

"Persiapannya luar biasa, membutuhkan waktu yang sangat lama. Bakat yang luar biasa, tanpa kerja keras, maka tak akan menjadi apa-apa," ujarnya.

Lebih lanjut, Eka memberikan motivasi kepada para pecatur Indonesia untuk terus memiliki target selanjutnya, bahkan setelah mencicipi gelar juara nasional maupun dunia. Menurut Eka, euforia setelah kemenangan tak perlu dirayakan terlalu lama.

"Setelah juara, langkah selanjutnya adalah berlatih dan bekerja keras lagi. Miliki target ke depan, lewati zona nyaman agar step-nya naik lagi. Setelah merayakan, kembali lagi untuk berlatih keras," katanya.

Eka melanjutkan, hal-hal penting lainnya yang harus dimiliki oleh pemain maupun para pembina catur di Indonesia adalah konsistensi, dedikasi, dan pengabdian.

GoSumbar.com

Komitmen juga ditunjukkan Ketua PB Percasi GM Utut Adianto dengan menyatakan akan memberikan kesempatan kepada sekitar 10 Pecatur muda untuk berlatih tanding ke daratan Eropa terutama ke Belanda.

Pengiriman tersebut, kata Utut, merupakan bagian dari pola pembinaan dengan tujuan agar pecatur muda punya kesempatan mengasah ilmunya serta lebih meningkatkan prestasi di level internasional.

"Selain ikut pertandingan di sana pecatur muda kita, juga kita berikan kemandirian untuk bisa memanage mereka agar lebih bisa mengatur diri sendiri untuk bisa bersikap profesional untuk meningkatkan prestasinya," kata politisi dari Partai PDIP itu.

Bukan hanya berbicara program, Utut juga menyebut olahraga catur membentuk karakter manusia yang punya disiplin dan sportivitas tinggi. Makanya, dia menyebut para pecatur binaan SCUA bukan hanya menjadi pecatur tetapi mendapat kepercayaan dalam memimpin perusahaan. "Menekuni catur itu bukan hanya menjadi atlet saja tetapi bisa berkarya di tempat lain. Banya pecatur dari SCUA itu mendapat kepercayaan memimpin perusahaan dengan menjabat sebagai direktur ataupun manajer. Jadi, tidak ada ruginya untuk menekuni olahraga catur," ungkapnya.

Manajemen SCUA, Lisa Karlina Lumongdong mengungkapkan SCUA memberikan apresiasi kepada para murid dan orang tua murid. Terdapat sejumlah kategori penghargaan yang diberikan, termasuk murid terfavorit hingga lomba video.

"Kami bersama-sama ada di sini untuk menyampaikan syukur dan penghargaan kepada keluarga besar SCUA. Kami tak akan berhenti melakukan evaluasi dan perbaikan di sela tantangan yang ada, dan selalu memberikan yang terbaik untuk putra-putri kita semua untuk mengibarkan Merah Putih di berbagai single event dan multi event internasional," kata Lisa Lumondong yang juga mantan pecatur nasional. ***

wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/