Putri Dugin Tewas setelah Mobil yang Ditumpanginya Meledak
Alexander Dugin, dikenal sebagai ideolog yang telah lama mengadvokasi untuk menyatukan wilayah-wilayah berbahasa Rusia sebagai bagian dari kekaisaran Rusia yang baru.
Baca Juga: Jelang Kunjungan Jokowi, Kyiv Dibombardir Rusia
Baca Juga: Ditengah Perang, Presiden RI akan Temui Presiden Rusia dan Presiden Ukraina
Terkait insiden ini, surat kabar Rusia Rossiiskaya Gazeta melaporkan, Alexander Dugin dan putrinya telah menghadiri festival budaya di luar Moskow. Mereka memutuskan untuk berganti mobil pada menit terakhir.
Lansiran republika yang dikutip GoSumbar.com, Senin (22/8/2022), mengatakan, penyelidik telah membuka kasus pembunuhan dan akan melakukan pemeriksaan forensik. Penyelidik tidak segera menyebutkan tersangka dalam insiden itu. Penyelidik pada Minggu (21/8/2022) mengatakan, mereka sedang mempertimbangkan "semua versi" dalam peristiwa tersebut.
Baca Juga: Eks McD di Rusia kini Berubah Nama
Baca Juga: Buntut Foto Bugil, Dua Bule Asal Rusia Dideportasi dari Bali
Tayangan televisi menunjukkan penyelidik mengumpulkan puing-puing dan pecahan dari bagian jalan raya tempat ledakan terjadi di dekat desa Bolshie Vyzyomy. Dugina merupakan jurnalis dan pakar politik. Dia adalah tokoh media dan sering muncul sebagai komentator di saluran televisi nasionalis Tsargrad.
Dugina secara luas mengungkapkan pandangan yang mirip dengan pandangan ayahnya. Bahkan beberapa analis menyebut Alexander Dugin disebut sebagai "otak Putin" atau "Putin's Rasputin". Hal ini mengacu pada mistikus Rusia, Grigori Rasputin, yang memiliki hubungan dekat dengan kaisar terakhir Rusia, Nicholas II.
Baca Juga: Eropa Siapkan Sanksi Baru untuk Rusia
Baca Juga: Dekret Diteken, Negara dan Organisasi Mana kena Sanksi Rusia?
Dugin dijatuhkan sanksi oleh Amerika Serikat setelah aneksasi Rusia atas Ukraina pada 2014. Sementara Dugina adalah pembela terkemuka invasi Rusia ke Ukraina. Presiden separatis Republik Rakyat Donetsk, Denis Pushilin, menuding rezim Ukraina berupaya membunuh Alexander Dugin.
"Dasha (Dugina), seperti ayahnya, selalu berada di garis depan konfrontasi dengan Barat," kata pernyataan televisi Tsargrad.***
Editor | : | Muhammad Dzulfiqar |
Kategori | : | Peristiwa, Internasional |