Diduga Berbuat Asusila, Oknum Wali Nagari Paninjauan Solok Didemo dan Didesak Mundur

SOLOK - Masyarakat di Nagari Paninjauan, Kecamatan X Koto Diatas, Kabupaten Solok, Sumatera Barat melakukan aksi demo mendesak Wali Nagari setempat berinisial DI mundur dari jabatannya karena diduga melakukan perbuatan asusila.

Aksi demo yang digelar masyarakat Nagari Paninjauan tersebut dilakukan pada Selasa (24/5) kemarin.

Perwakilan Bundo Kanduang Nagari Paninggahan Emi di Solok, Rabu mengatakan masyarakat menuntut agar oknum wali Nagari Paninjauan tersebut segera mundur dari jabatannya, karena dinilai sudah melakukan perbuatan asusila dan telah mencoreng nama baik nagari.

Selain itu, masyarakat setempat juga tidak menginginkan lagi wali nagari di sana untuk memimpin nagari tersebut dan meminta agar bupati Solok segera menonaktifkannya.

"Sebagai perwakilan dari Bundo Kanduang, saya meminta agar wali Nagari Paninjauan sesegera mungkin untuk dinonaktifkan," ucap Emi.

Wakil Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) yang juga merupakan tokoh agama di Nagari Paninjauan Jamanir Imam Marajo, menegaskan tindakan asusila yang sudah dilakukan oleh oknum wali Nagari Paninjauan sudah mencoreng nama baik nagari.

Masyarakat juga menginginkan oknum wali nagari tersebut untuk keluar dari Nagari Paninjauan serta tidak usah lagi untuk mengikuti kegiatan apapun yang berkaitan dengan pemerintahan nagari.

"Kami mewakili tokoh masyarakat tidak menginginkannya lagi dan meminta agar wali nagari segera untuk meninggalkan jabatan,” ujarnya.

Diduga Oknum Wali Nagari Paninjauan berinisial DI telah melakukan perbuatan asusila dengan seorang wanita yang dalam kesehariannya bekerja sebagai pegawai harian pada kantor Koperasi Unit Desa (KUD) di Nagari Paninjauan.

Perbuatan asusila tersebut diduga dilakukan oleh wali Nagari Paninjauan bersama dengan wanita yang berinisial TE (33) sejak pertengahan tahun 2019.

Sementara, Oknum Wali Nagari Paninjauan berinisial DI mengakui atas perbuatannya tersebut dan mengaku bahwa sebelumnya telah mengajukan surat pengunduran diri ke pemerintah daerah Kabupaten Solok.

Namun masih belum diproses sehingga ia tetap menjalankan tugasnya hingga sekarang. ***