Melihat 'Sekeping Surga yang Jatuh ke Bumi' di Ujung Batu Mandeh

PAINAN – Nopryandi Yulimar, salah seorang karyawan senior perusahaan minyak dan gas bumi nasional berdecak kagum saat menginjakan kakinya di Ujung Batu Mandeh Kabupaten Pesisir Sekarang, Sumatera Barat.

Menurutnya tak salah jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyematkan prediket 'kepingan surga yang jatuh ke bumi,' pada teluk yang berada di Kecamatan Koto XI Tarusan itu. Panorama bahari nan tiada tara.

"Sepakat dengan prediket itu, apalagi jika dilihat dari Ujung Batu ini. Kami tau lokasi ini dari artikel di media online," ujarnya sambil menikmati senja di Ujung Batu bersama isterinya di Mandeh bersama isterinya.

Odjoeng Batoe, begitu masyarakat sekitar menyebutnya. Agaknya lokasi yang tepat ketika Presiden Joko Widodo melihat dan menyebut Mandeh sebagai 'kepingan surga yang jatuh ke bumi.'

Kawasan Mandeh berada di sebuah teluk di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat dengan keindahan alami yang memukau. Cantik memesona tiada tara. Anggun bak seorang puteri.

Ujung Batu akses melihat Mandeh secara utuh. Ia sangat gamblang dan tanpa ada keraguan bercerita tentang pesona bahari yang menakjubkan itu pada siapa saja yang menyinggahinya.

Pahatan maha sempurna. Anugerah Sang pemilik semesta di pantai Barat Sumatera. Wajar, jika pada ajang Anugerah Pariwisata Indonesia (API) Mandeh didaulat sebagai 'Surga Tersembunyi.'

Ia menilai Ujung Batu memiliki keunikan tersendiri. Selain menawarkan keelokan pesona bahari, juga diapit jajaran Bukit Barisan yang membuat udara di sekitar kawasan itu membuat lebih segar.

Menjadi sesuatu yang wajar jika menjadi titik perhentian bagi warga sekitar atau wisatawan yang mengunjungi Mandeh, karena dapat dikatakan lokasi paling penting di kawasan itu.

"Ini benar-benar membuat kami terkesima. Semuanya terhampar jelas dari Ujung Batu," terangnya.

Tenggelamnya sang Surya di ufuk Barat bukan berarti akhir dari sebuah cerita di Ujung Batu. Turunnya malam turut diiringi dengan kemunculan lampu-lampu perahu nelayan.

Kesibukan lain dari kearifan lokal baru saja dimulai. Teluk Mandeh seketika berubah menjadi kota. Perahu-perahu itu laksana lalu lintas di ibu kota, mengitari gugusan pulau-pulau kecil di hamparan teluk itu.

"Sungguh tidak ditemukan di tempat lain. Sekuel demi sekuel kehidupan di sini seperti sudah tersistem sedemikian rupa, tanpa ada yang merasa dirugikan," tuturnya.

Tak hanya Nopryandi, kejujuran Ujung Batu mengungkap Mandeh pun disampaikan salah seorang petinggi perusahaan bubur kertas tanah air. Ia mengatakan Ujung Batu adalah spot yang wajib disinggahi jika ke Mandeh.

Dirinya mengaku betah berlama-lama di Ujung Batu, sesuatu yang tidak pernah ia temukan di daerah tempatnya bekerja dan menetap. Kawasan Mandeh dan Ujung Batu, destinasi yang memang tujuan utamanya.

"Saya memang sengaja untuk liburan ke sini dan sudah sejak lama saya rencanakan. Tak salah, sungguh memesona berdiri di sini," sebutnya tegas.

Ujung Batu adalah salah satu destinasi di Kawasan Wisata Bahari Terpadu (Mandeh) dengan berbagai kelebihannya. Posisinya sangat dekat dengan Pulau Cibadak yang merupakan destinasi kelas dunia.

Posisinya sangat strategis, dekat dengan gugusan pulau-pulau nan eksotik yang berjejer di hamparannya. Teluk tempat bernaung ribuan biota laut di bawah beningnya laut Mandeh.

Tak beberapa jauh dari Ujung Batu terdapat salah satu kawasan konservasi yang juga sebagai taman laut nasional di Pantai Barat Sumatera, surga bagi pecinta olahraga selam. ***