Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
Olahraga
19 jam yang lalu
Shin Tae-yong: Masih Ada Kesempatan Indonesia Lolos ke Paris
2
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
Olahraga
19 jam yang lalu
Ketum PSSI Bangga dengan Perjuangan Garuda Muda
3
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
Sumatera Barat
18 jam yang lalu
Promosi dan Degradasi di Timnas U-16 Selama TC di Yogyakarta
4
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
8 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
5
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
8 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
6
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
7 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Kesehatan

Kabar Baik, Direktut Jenderal WHO Sebut Pandemi Covid-19 akan Berakhir 2022

Kabar Baik, Direktut Jenderal WHO Sebut Pandemi Covid-19 akan Berakhir 2022
Tedros Adhanom. (ap/christophe ena)
Minggu, 02 Januari 2022 06:17 WIB
JAKARTA - Kabar baik. Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, di akhir tahun 2021 memberi pesan dan harapan dalam penanganan pandemi Covid-19 di tahun 2022. Ia menyebut bahwa pihaknya optimis tahun 2022 dapat menjadi akhir dari pandemi yang telah menyelimuti dunia selama dua tahun lebih itu.

Dalam sebuah pernyataan dalam akun LinkenIn nya, Tedros mengaku bahwa optimismenya ini bukan tanpa alasan. Ia menyebut bahwa dunia saat ini sudah semakin paham dengan karakteristik virus yang pertama kali muncul di Wuhan itu.

"Dengan semua pembelajaran dan kapasitas ini, peluang untuk mengubah pandemi ini menjadi kebaikan ada di genggaman kita," ujarnya dikutip CNN International Sabtu, (1/1/2022).

Meski begitu, ia juga tetap memberikan peringatan besar dalam penanganan pandemi tahun depan. Tedros menyebut bahwa ketidakmerataan distribusi vaksin Covid-19 dapat menjadi bencana baru yang memperlambat penanganan pandemi. Salah satu contoh dari hal ini adalah munculnya Varian Omicron di wilayah Afrika yang masih minim vaksin.

Maka itu, ia meminta agar negara-negara kaya dunia mau untuk menahan diri dan memberikan akses yang lebih besar terhadap negara-negara yang masih kesulitan dalam menjangkau vaksin Covid-19.

"Kesenjangan itu telah membuat peluang varian baru muncul lebih mungkin, mengunci kita ke dalam siklus kerugian, kesulitan, dan pembatasan yang berkelanjutan," kata pria asal Ethiopia itu.

"Jika kita mengakhiri ketidakadilan, kita mengakhiri pandemi, dan mengakhiri mimpi buruk global yang kita semua alami. Dan ini mungkin," tambahnya.

Pernyataan ini sendiri dikeluarkan Tedros saat dunia masih mengalami lonjakan besar infeksi Covid-19. Dalam data terbaru AFP, jumlah kasus Covid baru di seluruh dunia sudah menembus angka 1 juta infeksi per hari.

Bank data media asal Prancis itu menyebutkan, infeksi tertinggi terjadi pada periode 23-29 Desember 2021. Secara geografis, infeksi paling banyak terjadi di wilayah Amerika Utara dan Eropa, yang menyumbang 85% total infeksi global.

Kenaikan ini sendiri menjadi kekhawatiran baru bagi dunia. Pasalnya beberapa negara seperti Amerika Serikat (AS) menyatakan varian Omicron telah menguasai total infeksi di wilayahnya. ***

Editor:Hermanto Ansam
Sumber:cnbcindonesia.com
Kategori:Kesehatan
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/