Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
Sepakbola
22 jam yang lalu
Madura United Persembahkan Kemenangan Untuk Suporter
2
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
Sepakbola
22 jam yang lalu
Kadek Agung Sedih Bali United Kebobolan Di Menit Akhir
3
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
Sumatera Barat
19 jam yang lalu
PSSI Terima Kasih pada Suporter Yang Dukung Timnas Indonesia
4
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
Olahraga
21 jam yang lalu
Riski Afrisal Langsung Fokus Penuh Untuk Laga Leg Kedua
5
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
Olahraga
21 jam yang lalu
Borneo FC Sudah Tampilkan Yang Terbaik, Angga Saputro: Masih Ada Peluang
6
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
Olahraga
18 jam yang lalu
Rizky Akan Terus Jaga Performa Menuju Olimpiade 2024 Paris
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Nasional

Apresiasi Kemensos, Lisda Minta Daerah Suplay Data Terkini Anak Yatim Piatu Korban Covid-19

Apresiasi Kemensos, Lisda Minta Daerah Suplay Data Terkini Anak Yatim Piatu Korban Covid-19
Kapoksi (Ketua Kelompok Fraksi) Komisi VIII F-NasDem DPR RI, Lisda Hendrajoni dalam suatu kesempatan. (foto: dok. ist.)
Minggu, 22 Agustus 2021 15:07 WIB
JAKARTA - Kementrian Sosial akhirnya merespons permintaan Anggota Komisi VIII DPR RI, terkait jaminan kesehatan bagi anak-anak yang yatim/piatu akibat Covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Jum,at (20/8/2021).

Risma menjelaskan bahwa Kementerian Sosial melalui Balai/Loka Rehabilitasi Sosial dan Pendamping Rehabilitasi Sosial telah mendapatkan laporan mengenai anak-anak by name by adress yang ditinggal orang tua yang meninggal akibat terpapar Covid-19.

"Sejauh ini data akurat by name by adress terkait anak yatim, piatu dan yatim piatu yang orangtuanya meninggal karena terpapar Covid-19 masih dalam proses pengumpulan oleh tim kami di lapangan. Para pendamping juga telah melaksanakan respon kasus untuk anak-anak tersebut," jelas Risma.

Menanggapi hal ini, Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) Komisi VIII Fraksi NasDem Lisda Hendrajoni mengapresiasi langkah yang sigap Kemensos dalam merespon persoalan tersebut. Lisda berharap data akurat tersebut bisa didapatkan segera, agar program dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

"Kita apresiasi respon cepat dari Kemensos, sesuai dengan apa yang sebelumnya terkait anak yatim atau piatu akibat Covid-19 ini. Kita juga akan mendorong para pihak agar segera melaporkan data yang akurat agar respon cepat dari kementrian ini dapat terlaksana," ungkapnya dalam rilis, Minggu (22/8/2021).

Lisda menambahkan, Ia juga mendesak kepada seluruh kepala daerah (Bupati/Walikota) di Indonesia, agar segera menyampaikan data anak yatim, piatu dan yatim piatu sesuai dengan permintaan dari Kemensos.

"Mohon kepada Bupati dan Walikota agar segera menyampaikan data terupdate terkait anak yatim piatu sesuai dengan permintaan dari Kemensos. Hal tersebut guna pelaksanaan program dapat segera terlaksana di masing-masing Daerah," tegas Srikandi Nasdem tersebut.

Berdasarkan data dari Satgas Penanganan Covid-19 per 20 Juli 2021 diketahui ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim atau piatu.

Selain upaya pendataan dan respon kasus bagi anak-anak yang kehilangan orangtua karena Covid-19, Kementerian Sosial juga telah memberikan dukungan secara langsung melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) yang mencakup pemenuhan kebutuhan dasar anak seperti bantuan obat-obatan, vitamin, tes swab/PCR, vaksinasi dan kebutuhan dasar anak lainnya, termasuk memberikan konseling kepada anak-anak dan keluarganya.

Selanjutnya, untuk mencegah anak kehilangan hak pengasuhannya, Kementerian Sosial juga telah mereunifikasi anak dengan keluarga besarnya, memfasilitasi pengasuhan alternatif melalui pengasuhan oleh orang tua asuh atau foster care/wali/pengangkatan anak dan pengasuhan anak melalui panti-panti.

Selain program kesehatan Lisda juga berharap, kedepan tentunya juga ada jaminan pendidikan bagi anak-anak yang yang menjadi yatim/piatu akibat ditinggalkan orang tuanya yang meninggal karena Covid-19.

"Jika kesehatan mereka sudah terjamin, kedepan tentunya kita juga harus memiliki program jaminan pendidikan bagi anak-anak tersebut. Ini juga menjadi pekerjaan penting bagi pemerintah, selain dari pemulihan ekonomi bangsa," pungkasnya.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Sumber:Rilis
Kategori:Nasional, Sumatera Barat
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/