Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
Umum
20 jam yang lalu
Kuasa Hukum Tepis Isu Sarwendah Ajukan Gugatan Cerai kepada Ruben Onsu
2
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
Umum
20 jam yang lalu
Ria Ricis Resmi Jadi Janda, Teuku Ryan Wajib Nafkahi Anak
3
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
Nasional
20 jam yang lalu
Icha Yang Pukau Pengunjung Whiterabit Monteyra
4
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
Olahraga
5 jam yang lalu
Indonesia Melaju ke Final Piala Uber 2024, Komang Ayu Jadi Bintang
5
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
Olahraga
6 jam yang lalu
Satoru Mochizuki Tetapkan 13 Pemain Timnas Wanita Tampil di Piala Asia Wanita U 17
6
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
Olahraga
4 jam yang lalu
Ginting Kalahkan Chou Tien Chen, Indonesia Unggul 1-0
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Umum
OPINI

Memaknai Wacana Hidup Bertahun-tahun dengan 'Masker'

Memaknai Wacana Hidup Bertahun-tahun dengan Masker
Ilustrasi perempuan memakai masker. (Foto: Istimewa)
Kamis, 12 Agustus 2021 13:13 WIB
Penulis: Emrus Sihombing
SETIDAKNYA,  ada dua makna di balik wacana "mungkin hidup bertahun-tahun (yang relatif tanpa batas waktu) dengan masker".

Pertama, berakhirnya periode pemerintahan yang berkuasa, baik yang sekarang maupun yang akan datang, tidak menjamin bahwa kasus Covid-19 bisa tertangani dengan tuntas.

Karena itu, muncul pertanyaan kritis, apakah wacana tersebut mampu menumbuhkan optimisme atau malah sebaliknya dari publik terhadap penanganan
Covid-19 oleh para penanggungjawab yang ditugaskan oleh Presiden.

Untuk itu, pilihan diksi menjadi peting dalam seluruh rangkaian narasi dari seorang pejabat publik atau komunikator komunikasi publik. Sebab, kata atau diksi itu punya power membentuk persepsi dan atau makna di peta kognisi setiap khalayak membentuk perilaku individu dan kolekrif.

Kedua, implementasi Strategi Komunikasi menjadi SOLUSI tak terbantahkan menangani Covid-19 (hal ini sudah berkali-kali saya sampaikan di ruang publik), karena menyangkut kesadaran segala hal tentang masker, sikap dan rasa nyaman terhadap penggunaan masker serta perilaku masyarakat mengenakan masker itu sendiri.***

Penulis: Emrus Sihombing, Komunikolog Indonesia.

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:GoNews Group, Kesehatan, Opini, Peristiwa, Umum
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/