Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
Olahraga
10 jam yang lalu
PSIS Semarang Terus Jaga Asa Tembus 4 Besar
2
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
Olahraga
10 jam yang lalu
Kemenangan Penting Persija dari RANS Nusantara
3
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
Olahraga
10 jam yang lalu
Beri Kesempatan Pemain Minim Bermain, Marcelo Rospide Fokus Strategi Hadapi Persebaya
4
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
Sepakbola
10 jam yang lalu
Arema FC Fokus Recovery Hadapi Laga Terakhir
5
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
Olahraga
10 jam yang lalu
Persebaya Ingin Menang dengan Kebanggaan di Laga Terakhir
6
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
Olahraga
6 jam yang lalu
Aditya dan Novendra Melejit, Temur Kuybakarov Terlempar dari Klasemen Sementara
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  Peristiwa

Polda Metro Jaya Cari Penyebar Informasi Ajakan Aksi Jokowi End Game

Polda Metro Jaya Cari Penyebar Informasi Ajakan Aksi Jokowi End Game
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. (Foto: Istimewa)
Sabtu, 24 Juli 2021 20:09 WIB
JAKARTA - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, banyak informasi hoaks yang menyatakan adanya aksi unjuk rasa menolak PPKM.

Bahkan, hal tersebut terlihat dari banyaknya selebaran di media sosial yang berisi ajakan unjuk rasa. Menurut dia, banyak driver ojek online maupun massa lain yang menyatakan tidak akan ikut dalam aksi unjuk rasa. Yusri menyebut, mereka tidak ikut aksi karena sadar angka kasus covid-19 di ibu kota masih tinggi.

"Banyak flayer yang beredar di media sosial, berisi ajakan demo di Jakarta. Beberapa organisasi seperi ojol dan organisasi yang lain mengatakan tidak ikut karena mereka sadar bahwa Jakarta ini tinggi angka covid," kata Yusri kepada wartawan, Sabtu (24/7/2021).

Eks Kabid Humas Polda Jawa Barat itu memastikan, hingga kini belum ada aksi unjuk rasa sama sekali. Dia memastikan, ajakan aksi unjuk rasa tersebut adalah hoaks.

"Sampai saat ini belum ada aksi sama sekali. Jadi banyak berikan hoaks yang beredar," sambungnya.

Meski demikian, kepolisian tetap melakukan antisipasi. Pengamanan dan penyekatan di titik-titik yang berpotensi menjadi lokasi unjuk rasa tetap akan dilakukan.

"Tapi kami tetap antisipasi. Pengamanan penyekatan masih berjalan pengamanan di titik-titik yang dianggap ini sudah kami siapkan," beber dia.

Lebih lanjut, jika masih ada yang tetap melakukan aksi unjuk rasa di masa PPKM level 4 ini, maka kepolisian akan melakukan tindakan persuatif. Terhadap penyebar informasi aksi unjuk rasa, kepolisian juga akan mencari.

"Tapi kalau teta0 ada yang bandel juga, nanti kami persuasif humanis. Kami sampaikan kembali hindari kerumunan sudah kasihan masyarakat Jakarta mengharapkan cepet selesai pandemi covid jangan menambah lagi," papar Yusri.

"(Penyebar info) Nanti kami cari," imbuh dia.

Salah satu kabar adanya aksi unjuk rasa menolak PPKM juga berlangsung di kawasan Istana Negara. Di kawasan Patung Kuda, aparat keamanan tetap bersiaga melakukan pengamanan. Terlihat pula sejumlah kendaraan taktis milik kepolisian telah disiagakan. Arus lalu lintas saat ini juga terpantau masih lengang.

Jokowi End Game

Ajakan aksi unjuk rasa di seluruh wilayah untuk menolak PPKM sebelumnya beredar di media sosial. Salah satunya aksi bertajuk 'Seruan Aksi Nasional Jokowi End Game' yang dijadwalkan berlangsung di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Sabtu (25/7/2021) hari ini.

Sejumlah orang dari komunitas ojek online alias ojol, mahasiswa, pedagang kaki lima, dan aliansi masyarakat lainnya berencana melakukan long march dari Glodok, Jakarta Barat.

Polri mengimbau masyarakat tak terhasut dengan adanya ajakan aksi tersebut. Sebab, kekinian masih dalam situasi pandemi. Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan pihaknya akan menindak tegas pihak-pihak yang tetap melaksanakan aksi unjuk rasa. Khususnya jika aksi tersebut telah dianggap menganggu ketertiban umum.

"Kalau memang dilakukan, mengganggu ketertiban umum ya kami amankan," kata Argo kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Sementara itu, Argo meminta para peserta aksi baiknya menyampaikan pendapat dan aspirasinya secara daring. Misalnya, melalui forum group discussion (FGD). "Bisa dilakukan dengan audiensi atau dilakukan dalam bentuk FGD online," katanya.***

Editor:Muslikhin Effendy
Kategori:Pemerintahan, Hukum, Peristiwa
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/