Terpopuler 24 Jam Terakhir
1
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
Olahraga
20 jam yang lalu
Tak Sabar Main di Timnas Indonesia, Maarten Paes Sebut Momen Besar Jadi WNI
2
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
Olahraga
11 jam yang lalu
Aditya Bagus Arfan Tuntaskan Misi di Pertamina Indonesian Grand Master Tournament 2024
3
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
Umum
8 jam yang lalu
Tom Holland dan Zendaya Rahasiakan Persiapkan Pernikahan
4
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor 'Temurun' Jadi Ajang Fun Run
Umum
7 jam yang lalu
Prilly Latuconsina Bikin Film Horor Temurun Jadi Ajang Fun Run
5
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
Nasional
7 jam yang lalu
Digosipkan Pacari Putri Zulkifli Hasan, Venna Melinda Dukung Verrel Bramasta
https://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/
Home  /  Berita  /  GoNews Group

Sikap Presiden Brazil Picu Skeptisisme 22 Persen Rakyatnya pada Vaksin Covid

Sikap Presiden Brazil Picu Skeptisisme 22 Persen Rakyatnya pada Vaksin Covid
Seorang perawat melakukan tes usap pada pasien sebagai bagian dari tindakan baru pemerintah Rio de Janeiro terhadap wabah virus corona (Covid-19) di Sao Goncalo, dekat Rio de Janeiro, Brasil (4/12/2020). (foto: ist./reuters)
Minggu, 13 Desember 2020 18:27 WIB

BRAZIL - Persentase orang Brazil yang tidak mau menggunakan vaksin Covid-19 meningkat menjadi 22 persen menurut hasil jajak pendapat Datafolha. Agustus lalu, jumlah penolak vaksin hanya sebanyak 9 persen.

Mengutip reuters pada Minggu (13/12/2020), sikap presiden Jair Bolsonaro lah yang menjadi pemicu meningkatnya skeptisisme rakyat Brazil terhadap vaksin Covid-19.

Akhir November lalu, presiden Bolsonaro mengatakan dia tidak akan mengambil vaksin virus corona yang tersedia. Sikapnya menjadi mengemuka di dunia lantaran pernyataan bahwa penolakan adalah 'haknya'.

Lansiran itu juga menyebut bahwa presiden Bolsonaro menyatakan skeptis secara khusus terhadap vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac, China, meski diproduksi bersama dengan Institut Butantan, lembaga riset di bawah naungan negara bagian Sao Paulo, Brazil.***

Editor:Muhammad Dzulfiqar
Kategori:Umum, Internasional, Kesehatan, GoNews Group
wwwwwwhttps://143.198.234.52/sonic77https://159.223.193.153/https://64.23.207.118/http://152.42.220.57/